Pasca Lebaran, Pemerintah Sebut Persediaan Minyak Goreng Cukup dan Harga Stabil

Sekretaris Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Antarjo Dikin menyampaikan ketersediaan minyak goreng selama Ramadan dan Lebaran tercukupi, meski dengan harga yang cenderung meningkat. Harga minyak goreng naik akibat harga bahan baku Crude Palm Oil (CPO)mengalami kenaikan.

Harga bahan baku CPO yang meningkat dapat memengaruhi kenaikan harga CPO di pasar global. Antarjo sempat khawatir dengan hal tersebut mengingat kebutuhan minyak goreng dalam negeri menjelang Ramadan dan Lebaran bakal meningkat pesat, sehingga akan memengaruhi ketersediaan dan harga minyak goreng.

"CPO harganya cenderung naik karena adanya permintaan yang juga naik. Tentunya dengan harga luar negeri naik, lebih baik jual di luar negeri. Wajar (eksportir) cari untung dan lebih memilih menjual ke luar negeri. Ini memang kita coba monitoring dan harus waspada," tutur Antarjo dalam keterangan resminya, Rabu, 19 Mei 2021.

Meski ada kenaikan harga minyak goreng, namun Antarjo memastikan bahwa kebutuhan masyarakat masih teratasi dengan adanya stok minyak goreng yang cukup. "Tidak ada gejolak harga minyak goreng, baik sebelum Ramadan dan Lebaran. Ini terjadi karena ada banyak stok," paparnya.

Tren kenaikan harga minyak goreng tersebut bisa dilihat dari harga per Januari 2021 sebesar Rp14.485 per kg, kemudian pada April naik menjadi Rp14.774 per kg. Adapun harga minyak goreng selama 2021 secara rata-rata sebesar Rp14.593 per kg.

Antarjo memperkirakan bahwa ketersediaan minyak goreng pada Mei 2021 sebanyak 498 ribu ton, dan perkiraan ketersediaan Juni 2021 sebesar 455 ribu ton. Sedangkan kebutuhan total baik minyak goreng pangan maupun industri untuk Mei 2021 diperkirakan mencapai 488 ribu ton dan Juni 2021 sebanyak 446 ribu ton.

"Sehingga, diperkirakan kebutuhan dan ketersediaan minyak goreng pada Mei dan Juni 2021 ini terbilang aman," tegas dia.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo jauh sebelum Ramadan sudah memastikan persiapan dan kesiapan kebutuhan pangan nasional dilakukan secara menyeluruh. Persiapan itu di antaranya dengan mengintervensi sistem distribusi, yakni mendekatkan stok pangan yang ada ke seluruh pasar-pasar di tiap daerah.

"Upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian adalah dengan melakukan intervensi dengan mendekatkan stok pangan ke pasar. Selanjutnya mendekatkan sentral komoditi yang dibutuhkan di seluruh daerah. Selain itu, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan melakukan operasi pasar," jelasnya.

Syahrul menekankan bahwa bulan suci Ramadan tidak boleh diganggu dengan persoalan persediaan dan harga bahan-bahan pokok. Oleh karena itu, sebutnya, semua upaya akan dilakukan pemerintah agar masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa secara nyaman dan aman.

Minyak goreng

"Juga tidak boleh membuat harga pangan mahal namun juga tidak boleh bergantung pada impor. Oleh karena itu semua upaya harus dilakukan," pungkas Syahrul.***ts

Posting Komentar