no fucking license
Bookmark

Ini Makam Embah Dalem Jagat Sakti, Panglima Perang yang Tanah Makamnya Dibawa Gubernur ke IKN

Makam tersebut merupakan situs peninggalan sejarah dan purbakala yang ditetapkan melalui surat keputusan (SK) Disbudpar nomor 430/KEP.012-DISBUDPAR/2016 tentang penetapan peninggalan sejarah dan tokoh sejarah di KBB.

Sebetulnya tidak ada yang istimewa di makam keramat yang tepat berada di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) itu, hanya saja makam ini sedikit mencolok dari makam yang lain karena sekelilingnya dipasang pagar besi yang sudah usang dan di dalamnya terdapat sebuah saung dan tugu.

Di sekitar makam keramat ini terdapat dua buah makam yang merupakan makam Embah Dalem Jagat Sakti dan istrinya yang hingga kini belum diketahui siapa sosok istri dari tokoh sejarah asal Bandung Barat tersebut.

Dua makam itu tampak sederhana karena sekelilingnya hanya dipasang batu kecil dan batu nisan tanpa nama. Kendati demikian, makan ini terlihat bersih karena setiap hari kerap dirawat oleh seorang penjaga makam yang sudah berusia senja.

"Iya ini makam Embah Dalem Jagat Sakti. Ini merupakan situs peninggalan sejarah yang sudah ditetapkan oleh pemerintah," ujar penjaga makam, Suhandi (88) saat ditemui beberapa waktu lalu.

Belakangan diketahui, bahwa makam tersebut merupakan satu dari 27 tempat yang tanah dan airnya dibawa Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil ke lokasi Ibu Kota Negara (IKN) untuk prosesi Kendi Nusantara.

Bukan tanpa alasan, tanah makan ini dipilih Ridwan Kamil untuk di bawa ke IKN karena menurut kepercayaan sesepuh kampung dan masyarakat setempat, bahwa tanah dan air makam keramat Embah Dalem Jagat Sakti ini memiliki sejumlah khasiat.

"Jadi, ini sudah jadi makam buhun yang sering dijadikan tempat untuk berziarah," katanya.

Suasana hening sangat terasa saat memasuki Makam Keramat Eyang Entang atau Embah Dalem Jagat Sakti yang berada di Kampung Parakansalam, RT 01/08, Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Pamong Budaya pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Hernandi Tismara, mengatakan, Embah Dalem Jagat Sakti ini merupakan seorang panglima perang di Umbul Kahuripan Kaadipatian Ukur pada tahun 1620.

"Beliau juga sebagai seorang tokoh penyebar agama Islam yang menguasai kesaktian dan kedigdayaan," ucap Hernandi.

Bahkan, kata Hernandi, Embah Dalem Jagat Sakti juga menguasai keahlian ilmu hitung atau ilmu palaq serta ilmu perbintangan, sehingga dengan banyak ilmu itulah dia diberikan gelar Embah Dalem Jagat Sakti.

"Menurut sesepuh Desa Nyalindung, jika masyarakat hendak membangun rumah, membuat kampung baru, upacara atau ritual tertentu seperti hajatan, pernikahan, bepergian, dan sebagainya selalu dikomunikasikan dengan Embah Dalem Jagat Sakti," ujarnya.

Selain tanah makam, air di sekitar makam tersebut juga diboyong Ridwan Kamil ke IKN, seperti Air Keramat Cikarahayuan dan Cikahuripan yang saat ini masih terus mengalir namun lokasinya agak jauh dari makam keramat Eyang Entang.

"Teu hurip artinya susah mencari kehidupan baik pekerjaan atau bisnis, Lara balangsak yaitu mengobati orang yang susah akibat terkena penyakit yang tidak bisa diobati oleh medis serta Ngahuripan yaitu menyiramkan air keramat sebelum membangun dan mendirikan rumah," Kata Hernandi.

Kemudian, untuk tanah makam Embah Dalam Jagat Sakti, kata dia, selalu dipakai sawen atau tolak bala dan upacara tertentu. Bahkan, tanahnya selalu dihadirkan bersama sesajen kemudian dikubur. Khasiatnya, rumah menjadi asri serta mampu menangkal santet, baruang, dan teluh.

"Berdasarkan penjelasan dari juru kunci soal tanah dan air keramat itu, serta pertimbangan kami dari Disparbud maka tanah dan air keramat memenuhi syarat untuk dipakai dalam upacara Ibu Kota Negara," ucapnya.(***)

Posting Komentar

Posting Komentar

Close x