Pembangunan Bendungan Cipanas di Sumedang Selesai, Ini Manfaatnya

Kabar Karawang - Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan akan memberikan kontribusi pada ketahanan air, pangan, energi, hingga ruang pertumbuhan ekonomi.

Pembangunan Bendungan Cipanas di Sumedang Selesai, Ini Manfaatnya

“Selain sebagai sumber air irigasi untuk meningkatkan intensitas tanam, memasok kebutuhan air baku. Bendungan juga sebagai  pengendalian banjir dan energi (PLTA), bendungan dapat menjadi ikon kawasan, sehingga membangkitkan destinasi wisata " ucap Menteri Basuki.

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja menjelaskan, pembangunan Bendungan Cipanas dimulai November 2016 selesai Desember 2023. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung sebesar 251 juta m3 atau sekitar 10 kali lebih besar dari Bendungan Kuningan.

"Saat ini keterisian bendungan telah mencapai 10 persen dan terus bertambah volume tampungannya dalam musim hujan. Bendungan Cipanas memiliki manfaat suplai irigasi seluas 9.273 hektare untuk area pertanian di Kabupaten Sumedang dan Indramayu,” kata Endra.

Kepala BBWS Cimanuk - Cisanggarung Dwi Agus Kuncoro mengatakan bahwa bendungan bermanfaat khusus di daerah Irigasi (DI) Cipanas, Cikawung, dan Cibunut. Bendungan juga mampu memenuhi kebutuhan air baku sebesar 850 liter/detik.  Untuk kawasan segitiga Cirebon-Patimban-Kertajati (Rebana).

Dukungan air irigasi dari Bendungan Cipanas diharapkan dapat meningkatkan intensitas tanam para petani di Kabupaten Sumedang dan Indramayu.  Sebelumnya menggunakan metode tadah hujan hanya menghasilkan satu kali panen dalam setahun menjadi 2 atau 3 kali panen.

Sedangkan untuk pemenuhan air baku, telah didesain untuk kawasan industri di Kabupaten Sumedang sebesar 650 liter/detik. Kebutuhan air minum masyarakat di Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu sebesar 200 liter/detik.

Selain itu, Dwi Agus menambahkan  bendungan ini  memiliki fungsi sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) sebesar 3 MW.  Serta untuk pengendalian banjir dimana bisa mereduksi 84% debit banjir atau sekitar 243 m3/detik.

“Diharapkan bendungan ini betul-betul bisa mendukung pengembangan kawasan Rebana, baik dari suplai irigasinya maupun manfaat non irigasi.  Sehingga dapat memberikan dampak terhadap perkembangan ekonomi setempat, terutama untuk pengembangan kawasan industri di daerah Sumedang bagian utara."ujarnya.(PK)

Posting Komentar