Pemerintah Dukung Pembelajaran Berbasis Digital Diterapkan di Madrasah

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mendukung pembelajaran berbasis digital diterapkan di madrasah-madrasah. Langkah ini bagian percepatan transformasi digital sesuai visi pemerintah pusat.

Pemerintah Dukung Pembelajaran Berbasis Digital Diterapkan di Madrasah

Dukungan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) itu diimplementasikan dengan menyediakan kebutuhan pembelajaran berbasis digital bagi madrasah. Di antaranya, aplikasi Platform Mandiri Belajar (PMB) dan penyimpanan Pusat Data Nasional (PDN).

"Kominfo memberikan dukungan kapasitas storage government cloud, aplikasi, dan perbaikan-perbaikan yang diperlukan nantinya. Kami dari sisi informatika akan memberikan dukungan pendampingan, bimbingan teknis informasi, dan teknologi yang diperlukan," kata Johnny dalam siaran pers, Sabtu, 9 April 2022.

Dari segi kurikulum para santri di madrasah akan mengikuti kurikulum yang diciptakan Kementerian Agama (Kemenag). Yakni Kurikulum Belajar Madrasah.

Johnny menyebut ada empat sektor strategis dalam transformasi digital, yakni infrastruktur digital, masyarakat digital, pemerintahan digital, dan ekonomi digital. Pendidikan yang berbasis digital juga termasuk salah satu sektor tersebut.

"Keempat inisiastif yang digagas bersama saat ini, merupakan salah satu upaya yang dapat mendorong terwujudnya tata kelola pendidikan menengah berbasis digital. Guna melahirkan generasi bangsa yang berakhlakul karimah, serta memiliki kemampuan dan kompetensi yang relevan dengan perkembangan zaman," ujar Johnny.

Menurut dia, pengimplementasian pembelajaran digital merupakan salah satu cara menghadirkan talenta-talenta yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Terutama, dalam memenuhi pekerjaan yang membutuhkan keterampilan digital.

Berkaca dari hal itu, kata Johnny, implementasi pembelajaran digital harus sudah dimulai sejak sekarang. Ini penting dibiasakan agar masyarakat Indonesia dapat memenuhi kebutuhan talenta digitalnya bahkan hingga 10 tahun ke depan.

Johnny mengatakan setidaknya dibutuhkan sembilan juta talenta digital untuk memenuhi kebutuhan di dunia pekerjaan hingga 15 tahun mendatang. "Oleh karena itu, para peserta didik perlu terus didorong untuk membekali diri dengan berbagai kecakapan yang semakin dibutuhkan di era yang terus bertransformasi secara digital," kata dia.

PMB merupakan aplikasi pembelajaran online terpadu berbasis layanan awan komputasi (cloud service). Pengembangan platform itu dimulai sejak 2021 sebagai implementasi berbagi pakai berbasis cloud service sesuai amanat Perpres Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

PMB menyediakan dukungan penyediaan aplikasi umum untuk digitalisasi sektor pendidikan di 50 sekolah sebagai pilot project. Melalui platform itu, proses belajar dan mengajar baik di tingkat dasar, menengah, hingga pendidikan tinggi dapat berlangsung secara daring.

Saat ini, terdapat lebih dari 307 ribu sekolah dan lebih dari 83 ribu madrasah dan sekolah keagamaan lain memanfaatkan PMB tanpa perlu membangun aplikasi masing-masing. Pada akhir 2022, PMB akan diterapkan pada 1000 sekolah pendidikan keagamaan di seluruh Indonesia. Aplikasi versi kedua ini telah mengkonsolidasikan data dan aplikasi pendataan pendidikan keagamaan, yaitu Education Management Information System (EMIS).(***)

Posting Komentar