Pabrik Pengemasan Minyak Goreng di Tegal Tutup Produksi, Tak Bisa Jual Sesuai HET
Sebuah pabrik pengemasan minyak goreng di Kabupaten Tegal menutup produksi karena tidak bisa menjual sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Dampaknya, puluhan karyawan dirumahkan sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Kondisi pabrik pengemasan minyak goreng di Tegal yang menutup produksi karena tidak bisa menjual sesuai HET yang ditetapkan pemerintah. Foto: iNews/Yunibar. |
Setelah menghentikan kegiatan produksi, pabrik pengemasan minyak goreng di jalur Pantura, Kramat Kabupaten Tegal sama sekali tidak ada aktivitas. Tidak tampak kegiatan pengemasan minyak goreng yang dilakukan para buruh.
Pabrik selama ini mengemas minyak goreng curah yang dipasarkan di Jawa Tengah dan sebagian Jawa Barat.
“Kami tidak bisa menjual minyak goreng curah sesuai HET yang ditentukan pemerintah sebesar Rp11.500 per liter,” kata pemilik pabrik, Anthony Hartono, Jumat (4/2/2022).
Sebab selama ini, stok minyak goreng dibeli dengan harga jauh lebih mahal dari HET, yakni Rp18.000 per liter. Jika dijual sesuai HET, maka dipastikan akan merugi.
Sebanyak 30 buruh terpaksa dirumahkan. Pihaknya juga belum dapat memastikan sampai kapan penutupan pabrik dilakukan.(INews)