Aneh Dalam Rotasi Kepsek di Lemahabang, Sertijab Dulu Verifikasi Kemudian, Ko Terbalik?

Rotasi sejumlah Kepala SD cenderung "Tertutup". Salah satunya yang di alami di Kecamatan Lemahabang, menyusul di sela-sela Serah Terima Jabatan (Sertijab) yang di langsungkan di SDN Pasirtanjung 1, Ketua PGRI setempat mengungkap "ketidaktahuannya" atas proses rotasi sejumlah kepala SD. Bahkan, verifikasi yang seharunya dilakukan lebih dahulu untuk memastikan utang piutang keuangan sekolah, administrasi, dokumen hingga pertanggungjawaban lainnya dari yang lama kepada yang baru, justru dilakukan paling akhir, karena paska pelantikan, sejumlah Koorwilcambidik termasuk di Lemahabang, lebih cepat melakukan serah terima jabatan (Sertijab).


"Saya Plt di SDN Lemahabang 1, dan sama sekali tidak tahu siapa penggantinya sama sekali siapa yang akan di definitifkan. Baginya tak memaksa, karena mungkin bukan haknya harus tahu. Hanya saja, kalau lebih terbuka siapa penggantinya, saya hanya berharap bisa komunikasi lebih awal soal verifikasi dan silaturahmi bersama biar sama-sama enak antara yang akan meninggalkan sekolah dan yang akan di tinggalkan, itu saja. Tapi, tahunya sudah mau Sertijab saja, bukan saja sebagai Plt Kepsek, walaupun jadi ketua PGRI juga memang sama sekali tidak tahu, " Kata Ketua PGRI Cabang Lemahabang, Uus Usmara, S.pd, Sabtu (8/1).

Baginya, Sertijab adalah mudah dan bisa dilakukan kapanpun. Yang terpenting baginya adalah verifikasi tuntas antara dua belah pihak, antara yang lama dengan yang baru. Sehingga sebut Uus, jangan sampai Sertijab dilakukan lebih awal dari verifikasi ini, justru berat sepihak dan jadi beban bagi salah satu pihak.

"Jadi supaya sama-sama enak, memang Sertijab ini jangan sampai sebelah pihak agar tidak jadi beban bagi satu dengan yang lainnya. Mudah sih Sertijab mah, " Kata Uus di sela-sela sambutannya.

Dibanding Sertijab, Pengawas Koorwilcambidik Lemahabang, Hj Sopiah lebih mengungkapkan soal peringatan verifikasi Kepala SD paska rotasi. Mulai admstrasi, inventaris hingga keuangan, dirinya hanya berharap, semoga verifikasi tidak terjadi dampak. Tapi sebut Sopiah, pengalaman sebelumnya, ketika ada rotasi, yang utama selalu jadi temuan adalah verifikasi inventarisasi, misalnya ada 10 Laptop, tapi saat di chek, ini dimana pertanggungjawabannya? Kenapa bisa kurang dari 10 laptop misalnya. Ini diakui Sopiah, harus ada hitam di atas putih pertanggungjawabannya.

"Makannya persoalan ini diharapkan bisa di selesaikan dengan kekeluargaan dulu antar kedua belah pihak, jangan sampai saat verifikasi justru ada temuan dan beban diantara satu dengan yang lainnya, " Ungkapnya.

Lebih jauh Sopiah menambahkan, setelah administrasi saat verifikasi, yang penting juga di lampirkan adalah buku induk, kelas 1-6. Ini sebutnya, ikut berdampak kalau tidak di laksanakan.

"Kami berharap, jabatan lama dan baru bisa kondusif, jangan ada lagi yang merasa hasil rotasi ini jadi hukuman, ancaman dan lainnya, tapi yakinkanlah ini jadi win-win solution juga tidak ada satupun yang jadi beban. Sebab, jika ada yang tidak menerima, ini memang bisa berdampak dalam menjalankan tugas-tugas kedepan, " Tandasnya.

Koorwilcambidik Lemahabang, Samson S.pd mengatakan, kegiatan Sertijab ini dilakukan, semoga para kepsek baru dan di tugaskan di tempat yang baru, bisa menjalankan program-program pendidikan dengan semakin baik dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas.

" Setelah ini, kami hanya meminta percepatan vaksinasi di lingkungan SD bisa di dukung semua Kepsek baru hasil rotasi ini," Pungkasnya.

Kasie Kursis Disdikpora Karawang, Dr Musa Mulyana saat disinggung lambatnya SK penempatan tugas Kepsek dari Disdikpora, sementara sejumlah Koorwil di beberapa kecamatan sudah menggelar serah terima jabatan, ia mengatakan, beberapa sudah di SK kan dan di serahkan ke Koorwilcambidik tiap kecamatan, sementara sisaanya diakui Mulyana, masih menuggu proses perbaikan.

"Sudah, sisanya masih menunggu perbaikan (SK), adapun jumlah Kepsek yang di rotasi dan di buatkan SK Disdik jumlahnya sebanyak 287 orang, " Tandasnya..(red)
Posting Komentar