Seperti Ini Saat Presiden Dengar Aspirasi Pengemudi Kontainer

Presiden Joko Widodo mendengarkan aspirasi dari pengemudi kontainer yang berada di Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas Koja, Kamis (10/06/2021).

Presiden Jokowi

Terdapat belasan pengemudi kontainer yang bersiap memberikan aspirasi yang berkaitan dengan kegiatan bongkar muat. Dari diskusi tersebut, ada tiga masalah yang kerap menghambat para pengemudi kontainer melakukan bongkar muat barang.

Pertama, adalah pungutan liar yang kerap dihadapi oleh para pengemudi diatas. Kedua, kemacetan yang kerap terjadi ketika masuk dan keluar dari pelabuhan. Ketiga, adalah premanisme yang membuat para pengemudi tidak nyaman dalam melakukan tugasnya.

“Pagi hari ini saya senang bisa bertemu dengan Bapak-Bapak semuanya. Saya mendapatkan keluhan yang saya lihat dari media sosial, terutama driver banyak yang mengeluh karena urusan bongkar muat,” kata Presiden dikutip melalui siaran virtual Sekretariat Presiden.

Menurut dia, seharusnya para sopir kontainer merasa nyaman saat bekerja, terutama di tengah situasi sulit akibat pandemi COVID-19. Sehingga, para pengemudi tersebut dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

“Driver mestinya merasa nyaman semuanya. Jangan sampai ada yang mengeluh. Itu yang mau saya kejar, kalau ada. Silakan,” ungkapnya.

Atas aspirasi di atas, dirinya pun segera mengintruksikan, aparat penegak hukum menindak lanjuti laporan yang diutarakan oleh para pengemudi. Dengan begitu, permasalahan yang kerap dihadapi oleh pengemudi di atas dapat segera disikapi dengan cepat.

Presiden mengatakan bahwa dirinya sudah menangkap situasi yang ada dan apa yang diinginkan oleh para sopir kontainer. Dan akan terus mengikuti proses ini sehingga keluhan-keluhan yang disampaikan bisa diselesaikan.

“Perintahnya ke Kapolri biar semuanya jelas dan bisa diselesaikan di lapangan. Nanti akan saya ikuti proses ini. Kalau keluhan-keluhan seperti itu tidak diselesaikan, sudah pendapatannya sedikit, masih kena preman, masih kena pungli, itu yang saya baca di status-status di media sosial. Keluhan-keluhan seperti itu memang harus kita selesaikan dan diperhatikan,” tandasnya.***nag

Posting Komentar