Sudah Lima Juta Lebih Juta UMKM Masuk Ekosistem Digital

Dari catatan dan pendataan yang dilakukan pemerintah, hingga April 2021 sedikitnya ada 5,4 juta Unit Usaha Kecil, Menengah dan Mikro (UMKM) yang sudah masuk ke dalam ekosistem digital melalui Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI)

Foto ilustrasi

Hal ini disampaikan Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatis, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Odo Manuhutu, dalam acara Webinar Road To Kilau Digital Permata Flobamora, yang digelar hybrid dari Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (1/5/2021)

“Sejak diluncurkan oleh Bapak Presiden RI Joko Widodo pada 14 Mei 2020 lalu, Gernas BBI dengan menargetkan transformasi digital bagi pelaku UMKM, terjadi lonjakan sebesar 70 persen dari taget hanya sekitar 2 juta UMKM yang masuk dalam ekosistem digital ini,” kata Odo Manuhutu.

Ia mengungkapkan, kenaikan 70 persen itu menyebabkan hingga akhir 2020 sudah ada 3,8 juta UMKM yang masuk dalam ekosistem digital, bahkan hingga April 2021 sudah ada 5,4 juta UMKM yang bertransformasi ke digital.

“Dengan jumlah ini maka kami optimis target 30 juta UMKM dalam beberapa tahun ke depan bisa tercapai, dengan asumsi 6 juta UMKM setiap tahunnya minimal sudah masuk dalam ekosistem digital ini,” ungkapnya.

Capaian ini menurut Odo, tidak terlepas dari kerja sama dan kolaborasi antara Kementerian/Lembaga  (K/L) terkait mulai dari BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) hingga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta K/L lainnya.

“Kominfo misalnya bukan hanya menyediakan infrastruktur jaringan hingga seluruh pelosok negeri, tapi bersama Kemenparekraf juga memberikan pelatihan-pelatihan digital, termasuk pengemasan produk agar lebih menarik,” ujar Odo.

Bukan hanya itu, lanjut Odo mengingat setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing atas produk UMKM dan keratifnya, maka melalu Destinasi Super Prioritas (DSP) hal ini bisa lebih difokusnya sehingga sangat mendukung program pemerintah dalam mengembangkan DSP yang dimaksud misalnya Dananu Toba, Labuan Bajo hingga Mandalika.

Akses Permodalan

“Bukan hanya berbagai pelatihan digital terkait produnya, tapi kami semua K/L juga memberikan pelatihan juga informasi bagaimana bisa UMKM ini memperoleh akses permodalan yang mudah, saat ini rata-rata kreditnya itu bisa sekitar Rp17-Rp20 juta,” tutur Odo.

Mengenai persyaratan dan kelayakan memperoleh akses permodalan ini, Odo menyatakan pemerintah terus berkomitmen mempermudah akses ini, bahkan karena mudahnya berdasarkan data terakhir hingga April 2021 stimulus permodalan yang disalurkan pemerintah sudah mencapai Rp3 triliun dari target Rp4,2 triliun.**Rls/Ifp

Posting Komentar