Cellica Berharap Pemerintah Pusat Hentikan Rencana Impor Beras
Wacana impor beras oleh pemerintah pusat ternyata tidak disambut semua kepala daerah.
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana mengaku prihatin dengan kebijakan tersebut.
Pasalnya, beras impor akan mempengaruhi harga di daerah panen raya. Kondisi ini tentu berdampak terhadap penghasilan petani.
Untuk itu, Cellica berharap pemerintah pusat mengvaluasi dan pengkajian ulang kebijakan tersebut.
"Sungguh sedih kami bila kemarin terdengar wacana impor beras untuk iron stock, apalagi saat petani kami akan melakukan panen raya, pastinya akan mempengaruhi harga para petani kami yang ada di daerah.
Besar harapan kami untuk dilakukan evaluasi dan kajian ulang terkait kebijakan impor beras agar para petani kami yang ada di daerah bisa tenang dan terjamin kesejahteraannya," tulis Buati diakun @cellicanurrachadiana pada Jumat, 19 Maret 2021, sebagaimana dilansir oleh Media Pakuan.
Dia juga banyak menerima keluhan dari petani terkait persoalan pupuk dan harga gabah yang anjlok. Bupati juga menerima masukan untuk perbaikan infrastruktur sektor pertanian.
"Beberapa waktu yang lalu saya bertemu dengan saudara-saudara saya yang berprofesi sebagai petani.
Dari mulai persoalan pupuk, persoalan harga gabah yang anjlok, termasuk keinginan untuk dilakukannya perbaikan infrastruktur pertanian adalah keluhan yang harus dicarikan solusi yang terbaik dari pemerintah baik daerah sampai ke pusat," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Cellica dan Wabup Karawang, Aep Syaepuloh, mengatakan sudah berkomunikasi dengan perusahaan produksi pupuk. Pemkab Karawang juga berencana mendirikan BUMD Jasa Perdagangan, termasuk bekerjasama dengan sejumlah perusahaan di wilayahnya.
Hal ini bertujuan untuk memfasilitasi langsung kebutuhan beras bagi para karyawan.
Langkah itu untuk menstabilkan harga harga beras, termasuk bekerjasama dengan bulog dan memfasilitasi perbaikan irigasi serta melakukan pengerukan saluran yang dangkal.***