Sertifikat Tuntas, Kades Pulokalapa Pesimis "Makam Pulobata" Dapat Bantuan Fisik Saat Covid-19

Lahan komplek panembahan Syekh Quro di Pulobata Desa Pulokalapa Kecamatan Lemahabang, sudah disertifikasi manual di luar program PTSL BPN. Lahan yang sudah resmi bersertifikat seluas 2.190 meter plus area makam Syekh Bentong tersebut, bisa menjadi akses membuka realisasi pembangunan pariwisata Rp33 Milyar dari Pemprov Jawa Barat yang tertunda bertahun-tahun. Namun, Kades Pukalapa, masih pesimis komplek tersebut realisasi ditahun yang masih marak Pandemi Covid-19.


"Sudah jadi sertifikatnya seluas 2,1 hektaran plus komplek makam syekh bengong juga. Itu diajukan mandiri, bukan di program PTSL BPN. Semuanya sudah atas nama pemerintah desa Pulokalapa, " Kata Pegawai Desa Pulokalapa Amud kepada Kabarkarawang.com, Rabu (20/1).

Sementara itu, Kades Pulokalapa Popon Fatmawati mengaku pesimis, ditengah sudah jadinya sertifikat komplek syekh Quro, pembangunan dan pengembangan wisata sejarah yang di janjikan Pemprov Jawa Barat itu, bisa terealisasi tahun ini. Sebab, situasinya yang menurutnya masih belum memungkinkan seperti Pandemi Covid-19. Meskipun pejabat Disbudpar Provinsi datang ke lokasi Rabu (20/1) pagi, ia selalu sampaikan situasi apa adanya soal fisik dan sarana di komplek makam tersebut. "Ya mungkin memonitor saja dari Parbud Jawa Barat, tapi kalau soal realisasi, rasanya gak memungkinkan di situasi Covid-19 begini mah, " Ungkapnya. (Rd)
Posting Komentar