9 UPK Tutup Kantor, Ini Kata Forum Asosiasi Karawang !

Sebelumnya terkabarkan bahwa sepanjang tiga tahun terakhir, sudah 9 dari 24 Kantor Unit Pengelola Kegiatan (UPK) di Karawang tutup. Selain faktor keuangan yang di duga kolaps, faktor politis, covid-19 hingga internal lainnya mewarnai tutupnya kantor yang dulu jadi pengelola PNPM Mandiri pedesaan tersebut. Prihatin atas kondisi itu, Forum Asosiasi UPK Kabupaten Karawang angkat bicara dan menekankan antisipatif keberlanjutan penutupan aktivitas UPK yang masih tersisa untuk terus mempertahankan eksistensinya. 

"Iya, ada sembilan yang tutup kantor. Itu berlangsung sudah lama. Mereka masih memungkinkan bisa di hidupkan lagi kalau ada keinginan dan komitmen kuat dari tokoh dan masyarakat setempat penyelesaiannya, " Kata Ketua Asosiasi UPL Karawang, Ahmad Sapei kepada kabarkarawang.com, Senin (25/1).

Meskipun mereka tutup kantor, sambungnya, mereka masih memiliki aset, termasuk piutang dari masyarakat yang banyak, bahkan ada juga aset uang yang masih ada di Bank. Hanya saja, para pengelola, bingung mau dikemanakan. Karenanya, Asosiasi dalam hal ini, tidak memiliki kewenangan penindakan dan atau pengawasan, melainkan pembinaan. Termasuk kepada 16 UPK yang saat ini masih eksis dan keuangannya cenderung "Slow Down", pihaknya sebut Alex, akan turun gunung bersa PUEP DPMD Karawang untuk memetakan, sejauh mana pengembangan dana amanah tersebut. "Yang slow down keuangannya supaya tidak tutup kantor kedepan, ia tekankan untuk penguatan kelembagaan seperti Badan Pengawas dan BKAD nya. Kami turun juga bukan sebagai pengawas dan auditor, karena maju dan mundur itu adalah komitmen dari masyarakat di kecamatan setempat, " Katanya.

Ahmad Sapei, Ketua Forum Asosias UPK Karawang

Pihaknya sebut Alex, sempat beberapa kali menerima laporan dan bantuan dari sejumlah pengelola UPK yang terancam kolaps, dalam artian keuangan dengan kolektibilitas tinggi dan permasalahan lainnua, maka sering kali ia sampaikan bahwa yang bisa selamatkan UPK adalah masyarakat setempat, karena asosiasi hanya membina agar pelestarian UPK tetap jalan. "Kami akui sepanjang 2020 dan Pandemi Covid-19, banyak agenda yang harus tertunda. Tapi tahun ini, insha Allah kita akan bergerak lebih lanjut menjalankan pembinaan lebih masif, " Ujarnya...**)
Posting Komentar