Ini Dampak Lain Gerakan Boikot Produk Israel

 Hampir dua bulan serangan Israel ke Palestina, genjatan senjata telah berlangsung selama beberapa hari dan gerakan boikot mulai menurun gaungnya. Alhasil penjualan produk yang diboikot akan kembali normal.Demikian disampaikan peneliti Kampus Budi Bakti Bogor, Aza El Munadiyan dalam keterangan tertulis dari hasil penelitian yaang dikirim pada redaksi media ini, Jumat (1/12/2023).

Foto ilustrasi Boikot

Ia menjelaskan, penelitian dampak gerakan boikot terhadap produk yang diasosiasikan mendukung Israel itu menampilkan kondisi masyarakat Indonesia yang mendukung Palestina.

“Hasilnya, terdapat dua faktor yang berpengaruh signifikan yaitu strategi perusahaan menghadapi gerakan boikot terhadap produk dan adanya produk pengganti atau pesaing dengan kualitas setara,” ungkapnya.

Aza memaparkan, 87 persen responden mengaku mendukung aksi nyata dalam mendukung Palestina dan melakukan gerakan boikot terhadap produk yang diasosiasikan mendukung Israel.

“Lalu sebanyak 96% responden setuju atau mendukung gerakan boikot dan meyakini bahwa gerakan boikot berdampak terhadap perusahaan yang diasosiasikan mendukung Israel,” jelas pria yang juga dosen manajemen ini.

Namun Aza juga memberikan beberapa catatan kritis mengenai gerakan boikot dari konsumen ini. 

Menurutnya, dampak gerakan boikot signifikan. Tapi periode berlangsungnya tergantung beberapa hal.Pertama, strategi perusahaan untuk meyakinkan konsumen Indonesia bahwa perusahaan yang diasosiasikan benar – benar tidak mendukung Israel.

Jika perusahaan gagal mengubah citra dan membuktikan kepada publik maka stigma publik akan terus melekat bahwa produk perusahaan mendukung Israel dan selama perang masih berlangsung konsumen tidak akan membeli produk tersebut.

“Faktor yang Kedua, adalah adanya produk pengganti atau pesaing dari jenis produk yang diboikot itu dengan kualitas yang setara,” ungkap Aza.(*)

Posting Komentar