Waspada ! Saldo Rp30 Juta Lenyap, PNS di Lemahabang Jadi Korban Penipuan Via Telfon !

Bagi anda yang memiliki aplikasi M Banking dan saldo uang di rekening dalam jumlah banyak, nampaknya harus semakin berhati-hati jika sesekali ada panggilan telfon tak di kenal. Pasalnya, penipuan "mengatas namakan" pihak Bank dengan modus di telfon dengan dalih pemenang undian, bisa langsung menyedot saldo rekening puluhan juta dalam hitungan menit. Bahkan, sang pelaku yang meyakinkan korban dengan "mentransfer" lebih dulu pulsa telfon sebesar Rp200 ribu, langsung menggasak seisi saldo dalam rekening yang ternyata sudah terlacak detail nomor rekeningnya, alamat kantor bank serta nama dan alamat korban, bahkan hingga nomor rahasianya oleh pelaku.



Itu pula yang di alami guru PNS di SDN Pulojaya 3 Kecamatan Lemahabang, Endang Suryana pada Rabu siang kemarin (19/01). Guru yang juga pebisnis penggilingan padi/beras ini, menceritakan penipuan yang di alaminya begitu singkat. Dirinya, memang memiliki aplikasi BRI Mo yang dalam rekening sudah ada saldo Rp6 jutaan. Kemudian, dirinya hendak mengirim beras 2,5 ton ke Citeureup dan sudah di transfer konsumennya sebesar Rp23,9 jutaan pada Rabu sekitar pukul 12.00 Wib dengan bukti transaksi dan pengiriman yang dipercaya, karena sudah berlangganan. Sehingga, dengan demikian saldo di rekeningnya bertambah jadi total sekitar Rp30 jutaan.
Kemudian, sambung Endang, pada pukul 12.30 Wib siang, ada telfon masuk yang ngakunya dari BRI pusat via panggilan WhatsApp, dengan nomor seperti luar Negeri +1(401) 702-2356 yang foto profilnya rapih dan mengenakan atribut BRI. Dia (pelaku_red) sambungbya, mengabari bahwa dirinya mendapat hadiah undian sepeda motor, sementara dirnya sama sekali tidak percaya dengan berbagai pengalaman unidan produk lainnya, seperti kopi, sabun dan atau undian manapun.

"Tapi herannya, dia tahu persis nama saya, alamat saya, nomor rekening saya, hingga Bank BRI Kanca Lemahabang di jalan syekh Quro. Dan terus meyakinkan bahwa ini bukan penipuan. Karena memang, biasanya penipuan selalu minta transferan di muka dan atau meminta nomor rekening, ini mah enggak ! Saya semakin heran saja, antara percaya dan tidak, " Kata Endang saat ditemui di Sela kegiatan mengajarnya di SDN Pulojaya 3, Kamis (20/01).

Karena tidak meminta nomor rekening, bahkan tidak meminta transferan darinya, perbincangan dengan si penipu berlangsung sekitar 10 menitan. Bahkan, sebut Endang, si Penipu memastikan bahwa ini bukan tipuan, dia mengirimkan pulsa Rp200 ribu ke nomor HP milik saya, saat di cek memang benar yang katanya sebagai langkah awal. Sejurus kemudian, sambung Endang, dirinya di minta check nomor undian rahasia yang jumlahnya 5 baris, masing-masing baris terdapat 6 digit. Yang ngirim via SMS tersebut, sambung Endang, tulisan pengirimnya adalah BRI OTP dan mengarahkannya untuk milih.

"Lama-lama, setelah perbincangan selesai, dirinya check saldo rekening yang semula Rp30 juta, hanya tersisa Rp54 ribuan. Ya Allah, saat itu saya kaget, kok bisa uang saya tersedot, padahal gak ngirim dan mengumbar identitas apapun. Baru disini saya sadar, ada penipuan, " Katanya.

Tak lama setelah kejadian ini, sambungnya ia datangi Kantor BRI di Lemahabang untuk konfirmasi, wal hasil konon itu penipuan, karena nomor undian yang di SMS kan adalah nomor rahasia yang sebelumnya memang tidak pernah disampaikan pihak Bank kepada nasabah pemegang aplikasi, sebab katanya, itu menjadi nomor khusus dimana akan mencairkan uang, tapi buku rekening dan ATM hilang, bisa dengan nomor tersebut. Dirinya sedikit marah, toh kenapa bank tidak pernah memberi tahu hal ini sejak awal, sehingga nomor rahasia ini di duga jadi sasaran pelaku melalukan modus penipuan yang entah dari mana mereka dapatkan.

"Saya tidak melapor polisi, karena memang dia pasrah dan gak memungkinkan apakah uang bisa kembali atau tidak. Tapi, semoga ini jadi pelajaran bagi diri dan orang lain, agar tidak sembarang angkat telfon dari nomor tak di kenal, khususnya kode dan sandi nomor dari luar Negeri seperti yang ia alami, " Pesannya. (Rd)
Posting Komentar