Tracing Kasus Omicron di Indonesia: 60 Orang Positif, Seperti Apa Gejalanya?

Berita tentang Virus Corona varian B.1.1529 atau Omicron di Indonesia menyebar dengan cepat, setelah adanya temuan varian Covid-19 terbaru tersebut di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta. Seperti diketahui tiga orang petugas kebersihan di RS Wisma Atlet dilaporkan positif Covid-19 varian Omicron.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 16 Desember 2021 melalui konferensi pers secara virtual. Menurut Budi, ketiga orang tersebut diketahui positif Covid-19 pertama kali pada 8 Desember 2021. Setelah itu dilakukan pengujian genome sequencing di Balitbangkes. Hasilnya keluar pada 15 Desember 2021 di mana ketiga orang tersebut terpapar Omicron.

Dari temuan kasus pertama tersebut, pemerintah melakukan tracing kepada 250 orang kontak erat dan ditemukan 60 kasus positif Covid-19. Meskipun belum dipastikan varian Omicron atau bukan, tapi pemerintah sudah melakukan berbagai tindakan yang diperlukan dan meminta masyarakat untuk mulai waspada.

Prediksi Para Ahli tentang Omicron

Jenis virus Omicron bisa menjadi langkah signifikan dalam transisi pandemi menjadi endemik menurut para ahli. Direktur pelaksana Bain Capital Life Sciences, Dr. Adam Koppel mengungkapkan varian Omicron yang sekarang ini mewabah di beberapa negara sangat mengkhawatirkan dan berpotensi menjadi strain global yang dominan.

Para ilmuwan yang telah mempelajari varian baru ini masih belum menemukan indikasi penyakit parah jika terinfeksi Omicron. Berbeda dengan Delta yang menunjukkan tanda-tanda lebih parah.

Menurut Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K) selaku dokter spesialis paru dalam salah satu wawancaranya di salah satu stasiun TV nasional, menambahkan jika varian Omicron replikasinya lebih banyak pada saluran pernapasan.

Laporan dari berbagai negara, seperti Israel, Jepang dan juga Korea, menyebutkan jika kasus Omicron banyak ditemukan pada orang yang sudah divaksin lengkap. Bahkan, ada beberapa kasus yang sudah booster juga. Hal ini menunjukkan jika Omicron gejalanya ringan dibandingkan Delta, akan tetapi bisa menghindar dari sistem imun, ungkap dr Erlina.

Omicron merupakan mutase dari virus Corona yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan yang saat ini sudah menyebar di berbagai negara di dunia. Pertama kali dilaporkan pada 24 November 2021, Omicron sudah masuk kategori Variant of Concern (VOC) yang bisa menyebabkan peningkatan penularan serta kematian dan bahkan mempengaruhi efektivitas vaksin.

Peneliti di CDC mengajukan profil gejala awal Omicron. Meliputi batuk sebanyak 89% sementara gejala lainnya yaitu mudah lelah (65%), pilek atau hidung tersumbat (59%), demam (38%), mual (22%), sesak napas (16%), Diare (11%), anosmia atau hilangnya kemampuan penciuman (8%).

Jika mengalami gejala tersebut, bukan berarti langsung menyimpulkan jika terkena varian Omicron. Perlu dilakukan tes lebih lanjut agar bisa mendapatkan diagnosa yang jelas. Jangan lupa untuk melakukan pencegahan gejala batuk dan tenggorokan gatal dengan Komix Herbal. Dengan komposisi daun legundi dan jahe merah yang efektif meredakan batuk sekaligus menjaga daya tahan tubuh. Selanjutnya, jangan kendor terapkan protokol Kesehatan dan siapkan Komix Herbal di rumah ya!(***)

Posting Komentar