Mahasiswa IPB Produksi Tas Jinjing Berbahan Ampas Tebu
KABAR KARAWANG
kabarkarawang.com - Kabar berita terkini sekitar karawang hari ini, Media Online di Karawang.
Tim mahasiswa IPB University berhasil membuat inovasi dan memproduksi tas jinjing dari ampas tebu yang dijual seharga Rp10 ribu per buah serta melayani pemesanan melalui media sosial.
"Tas jinjing dari bahan baku ampas tebu ini ramah lingkungan, sekaligus bisa menambah nilai ekonomis ampas tebu," kata Ketua Tim Mahasiswa IPB Depicha Zambustya Zamborita, sebagaimana keterangan tertulis Humas IPB University di Bogor, Jawa Barat, Senin.
Mereka memasarkan produksinya melalui media sosial instagram dengan akun bag.gase dan merupakan kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) 2021 di kampusnya.
Tim mahasiswa IPB yang membuat tas jinjing dari ampas tebu ini adalah Depicha Zambustya Zamborita, Siti Ira Sinta Wati, Habib Vian Niswara, dan Garnish Eka Prastyaningrum. Tim tersebut dibimbing oleh dosen pendamping Dr Burhanuddin.
Menurut Depicha, tas jinjing dari ampas tebu ini adalah inovasi mahasiswa, sebagai tas ramah lingkungan untuk menggantikan penggunaan tas palstik kresek yang saat ini banyak digunakan masyarakat.
Pembuatan tas jinjing dari ampas tebu dengan pertimbangan, karena ampas tebu adalah limbah padat dari pengolahan industri gula tebu.
Pemanfaatan tebu, kata dia, juga masih terbatas pada industri pengolahan gula yang hanya mengambil airnya, sedangkan ampasnya sekitar 35-40 persen dari berat tebu yang telah digiling, hanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar industri atau dibuang menjadi limbah.
“Pabrik gula tidak dapat mengelola limbah yang dihasilkan, karena hanya beberapa bagian yang dapat diolah untuk bahan bakar, sehingga ampas tebu belum terkelola dengan baik dan belum memiliki nilai ekonomi yang baik,” katanya.
Mencermati hal tersebut, Depicha dan tim, membuat tas jinjing dari ampas tebu untuk menambah nilai ekonomi ampas tebu tersebut.
"Dengan mensosialisasikan pemanfaatan produk dari bahan ramah lingkungan dapat membantu pemerintah untuk mengurangi pemanfaatan produk plastik yang limbahnya sulit diurai," katanya.
Depicha yang masih kuliah di semester lima Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (SKPM FEMA) IPB ini menyatakan, tas dari ampas tebu tersebut dirancang sesuai dengan budaya nusantara dan tradisi daerah, sehingga menambah keindahan produk tas jinjing.
"Dengan desain yang menarik ini, meskipun tas jinjing telah rusak, dapat dimanfaatkan sebagai barang seni rupa, yakni dikliping, kemudian dibingkai sehingga dapat menjadi hiasan dinding,” katanya.
Dalam pemasarannya, Depicha dan tim menggunakan promosi melalui media sosial instagram dan WhatsApp masing-masing anggota tim.
Depicha mengatakan atas produksi itu, konsumen memberikan respons positif dan menyadari bahwa ampas tebu, limbah pabrik gula, ternyata dapat dijadikan tas dengan desain unik.
Dosen pendamping, Dr Burhanuddin, mengatakan tas jinjing dari ampas tebu ini lahir dari kreativitas mahasiswa untuk memanfaatkan limbah ampas tebu dan mengurangi penggunaan plastik yang berdampak negatif pada lingkungan.(Ant)
Kabar Karawang
- Karawang merupakan salah satu daerah yang memiliki berbagai destinasi wisata, salah satunya adalah destinasi wisata pantai. Berbicara tentang keindahan pantai d…
Makam tersebut merupakan situs peninggalan sejarah dan purbakala yang ditetapkan melalui surat keputusan (SK) Disbudpar nomor 430/KEP.012-DISBUDPAR/2016 tentang penetapan peningga…
Masyarakat jangan langsung mengira bahwa Kartu Keluarga (KK) dan Akte yang terbit per 1 Juli tanpa warna adalah Foto Copy. Sebab, dalam amanat Permendagri Nomor 109 Tahun 2019 Pas…
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) mendorong lulusan Program Guru P…
Surat Kementerian Dalam Negeri Nomor: 141/3170/BPD tertanggal 5 Juli 2021 Perihal Penundaan Pilkades Serentak dan PAW se-Jawa Bali selama PPKM Darurat, di sikapi Dinas Pemberdayaa…
Seorang warga keturunan Myanmar Henz DJ Songjanan kedapatan mengikuti Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AD gelombang II tahun 2021 pada 7 April 2022.Di tengah menjalani pen…
Rabu lusa (13/4/2022), bantuan honor daerah (Honda) bagi pemangku agama di Karawang seperti guru ngaji, Amil, marbot, guru madrasah, TPQ dan guru DTA secara bertahap mulai di cair…
Mantan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf menjelaskan soal monopoli jaringan listrik oleh PT PLN (Persero) yang tak melanggar ketentuan persaingan usaha.M…
Kabar Karawang - Kepolisian Resor Kota Besar Bandung mencatat sebanyak 43 karyawan pabrik
garmen di Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung, Jawa Barat, dilarikan ke rumah
sa…
Jelang memasuki bulan Ramadan 1443 Hijriya, masyarakat di sekitaran Kecamatan Lemahabang, Cilamaya Kulon, Cilamaya Wetan, Tempuran dan Telagasari tak perlu jauh-jauh mencari tempa…