ITB Mulai Uji Coba Kuliah Tatap Muka Akhir September, Begini Skemanya

Jakarta: Institut Teknologi Bandung (ITB) saat ini sedang memasuki masa transisi penyelenggaraan perkuliahan tatap muka secara luring dan daring. Persiapan terus menerus dilakukan oleh fakultas/sekolah bersama dengan prodi untuk mengatur dan meminimalisasi risiko penyebaran covid-19.(20/9/2021).

Direktur Pendidikan ITB, Arief Hariyanto mengatakan, penyelenggaraan perkuliahan tatap muka diselenggarakan secara bertahap. Berdasarkan data, diperkirakan mahasiswa yang akan terlibat dalam kegiatan luring ini mencapai 1.087 mahasiswa mulai akhir September. Jumlah itu terdiri dari 864 mahasiswa di kampus Ganesha dan 148 mahasiswa di kampus Jatinangor.

Sementara itu, kegiatan akademik luring yang dimulai dari awal bulan Oktober 2021 adalah 3.419 mahasiswa yang terdiri dari 3.229 mahasiswa kampus Ganesha dan 170 di kampus Jatinangor. Adapun kegiatan akademik luring yang dimulai pada November diperkirakan terdapat 1.873 mahasiswa dengan rincian 804 mahasiswa di kampus Ganesha dan 647 mahasiswa di kampus Jatinangor.

Tahapan kegiatan luring ini diharapkan menjadi fase transisi perkuliahan yang mampu dimplementasikan dalam masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Kegiatan akademik ini juga bertujuan untuk tetap mencapai learning outcome, di mana kehidupan masa AKB sudah semakin terbentuk.

Proses transisi ini diharapkan bisa menyiapkan sivitas ITB menjadi insan yang siap menerapkan kebiasaan baru secara konsisten.

Rektor ITB, Reini Wirahadikusumah menyampaikan, para mahasiswa yang membutuhkan indekos dapat mulai melakukan pemesanan untuk masa waktu Oktober-November-Desember. Sebagai gambaran profil asal kota dari mahasiswa ITB yang terbesar adalah dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Jaka Sembiring mengatakan, proses transisi ini sebagai uji coba untuk melaksanakan perkuliahan luring. Yakni saat pengaturan, pengawasan per kelompok secara berkelanjutan dan penjagaan fakultas/sekolah dan prodi harus selalu dilakukan. Penanganan dan tahapan untuk setiap kasus sudah disiapkan.

Melakukan Koordinasi

Dalam tahap persiapan ini, fakultas/sekolah terus melakukan berkoordinasi dengan seluruh direktorat terkait. Yaitu Direktorat Pendidikan, Direktorat Sarana dan Prasana, Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi, UPT Pelayanan Kesehatan, dan Satgas Covid-19 ITB.

Kegiatan akademik pada Semester I Tahun Akademik 2021/2022 difokuskan kepada kegiatan berbasis praktikum, studio, kuliah lapangan, dan sejenisnya. Jika kegiatan akademik tersebut berbentuk perkuliahan maka akan dilaksanakan secara bauran, yaitu ada yang dilaksanakan dalam bentuk kuliah daring dan luring/kuliah tatap muka.

Pembukaan mata kuliah yang berbasis kegiatan luring sepenuhnya diserahkan kepada prodi sesuai kebutuhan.

Dalam rangka menjamin protokol kesehatan tetap terjaga maka kapasitas maksimum ruangan yang digunakan adalah 30 persen dari kapasitas normal. Untuk pelaksanaan sidang pascasarjana telah diwajibkan luring kecuali ada hal khusus.

Seluruh kegiatan penelitian Tugas Akhir/Tesis/Disertasi telah dapat dilaksanakan secara luring setelah mendapatkan izin dari Pimpinan ITB. Pengelolaan kegiatan sepenuhnya dilaksanakan oleh fakultas/sekolah.

Proses sosialisasi kuliah tatap muka ini akan terus menerus dilakukan oleh ITB, utamanya dalam hal menumbuhkan kesadaran seluruh Sivitas ITB untuk dapat bertanggung jawab tetap melaksanakan protokol kesehatan. Edukasi ini akan memanfaatkan seluruh jalur informasi yang dimiliki baik oleh Fakultas/Sekolah, Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Direktorat Pendidikan, Direktorat Kemahasiswaan, Tim Amari ITB, dan lainnya.

Izin Masuk Kampus

Dalam pelaksanaan nanti, prosedur memasuki kampus bagi mahasiswa dan sivitas lainnya akan menggunakan perizinan terpusat yang dikelola oleh Direktorat Sarana dan Prasarana ITB. Pengajuan izin dikoordinir oleh fakultas/sekolah, dan setelah mendapatkan persetujuan, maka mahasiswa dan dosen dapat memasuki kampus untuk melaksanakan kegiatan akademik.

Secara prinsip, sebelum mendapatkan persetujuan dari Direktorat Sarana dan Prasarana ITB, seluruh sivitas yang akan melakukan kegiatan luring wajib mengisi kuesioner pada Aplikasi Amari. Untuk para dosen dengan usia 55 tahun ke atas dapat diizinkan masuk kuliah untuk mengajar, diutamakan dosen yang telah divaksinasi.

(Ceu/medcom)

Posting Komentar