Delapan UPK di Karawang Tutup Kantor, Siapa Peduli ?


Dari 24 Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat (DAPM), tercatat tiga tahun terakhir sudah sekitar 8 kantornya tutup, ada yang di biarkan tanpa aktivitas, sampai penjualan asetnya.
Selain imbas Covid-19 sepanjang 2020, tutupnya kantor lembaga eks PNPM Mandiri ini, diduga disebabkan faktor kolektibilitas keuangan yang macet dari para nasabah, hingga urusan politis. 
Pantauan redaksi, beberapa UPK yang nampak tutup kantor dibeberapa tahun terakhir, antara lain UPK Pangkalan, Tegalwaru, Jayakerta, Tirtajaya, Cibuaya, Pedes, Tempuran dan teranyar Kecamatan Jatisari. Bahkan, tersiar kabar, dari belasan UPK yang masih eksis berjibaku dengan pengelolaannya, Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) tahunan yang di lampirkan ke BKAD dan DPMD, justru hanya masuk tak kurang dari belasan UPK. 

"Beberapa faktor yang memang membuat beberapa UPK tutup kantor, mungkin selain macet setoran kelompok, covid-19 juga mempengaruhi, termasuk juga ada alasan politis. Ada baiknya silahkan tanyakan ke forum Asosiasi saja, " Pinta Sekretaris UPK Singaperbangsa Kecamatan Cilamaya Kulon, Nurhadi Saputra SE kepada Kabarkarawang.com, Jumat (21/1).

Foto : Logo UPK Dapm

Sementara itu, Ketua Forum Asosiasi UPK DAPM Karawang, Ahmad Sapei mengatakan, beberapa UPK tutup kantor itu berlangsung dari tahun-tahun sebelumnya. Namun, pria yang akrab disapa Alex ini, belum memberikan balasan lebih lanjut terkait upaya Asosiasi kedepan mengantisipasi potensi keberlanjutan UPK paska penutupan kantor tersebut, sampai berita ini di tulis. ***Ta
Posting Komentar