STAI Ashidiqiyah dan PCNU Kolaborasi Gelar Seminar Pencegahan Stunting Bareng DPPKB Karawang

Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat ( PKM ) Sekolah Tinggi Agama Islam Asshiddiqiyah Cilamaya Kulon menyelenggarakan FGD mengenai Stunting. Acara yang mengambil thema 'Penguatan dan Pendampingan Masyarakat Pelajar dalam Pencegahan Praktek Pernikahan Anak untuk Mengurangi Stunting' ini dilaksanakan di SMK Insan Tazakka Kecamatan Kotabaru.

Kegiatan FGD Sendiri di buka Ketua Tanfidziah PCNU karawang H Deden Permana dan dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian Masyarakat baik Asshiddiqiyah sebagai Lembaga Pendidikan maupun Nahdlatul Ulama dalam program Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Karawang.
Foto : Kegiatan FGD Pencegahan Stunting STAI Ashidiqiyah Karawang Bersama PCNU dan DPpKB Karawang

Deden Permana mengatakan, NU sebagai pendamping ummat Islam punya tanggungjawab moral bagi generasi emas indonesia dimasa depan. Sehingga wajib kiranya NU mendukung peran positip Pemerintah dalam penanganan Stunting.
"Kita ini ormas besar dan pendamping umat yang memiliki tanggungjawab moral bagi generasi emas di masa mendatang, " Ungkapnya.

Sementara itu, Imam bahanan, Sekretaris DPPKB Karawang selaku Narasumber pada FGD tersebut menyambut antusias upaya yang dilakukan oleh STAI Asshiddiqiyah. Ini tentu menunjukan bahwa peran Pentahelix penanganan stunting yang digagas Ketua TPPS, H Aep Syaepuloh mendapat respon positip. STAI Asshiddiqiyah sebagai lembaga akademik dan NU sebagai organisasi masyarakat melengkapi peran Lima komponen, dimana selain Pemerintah, Dunia Usaha dan Media massa juga hadir akademisi dan ormas. 

Diakui Imam, Karawang dibawah kepemimpinan Bupati H Aep punya PR besar, yakni menurunkan angka pravelensi Stunting menjadi 8% di akhir tahun ini dan Zero New Stunting di 2024.  Kami yakin ujar imam, NU sebagai ormas besar di Indonesia, khususnya di Karawang mampu berkontribusi besar dalam menurunkan angka stunting.

Ketua STAI Ashiddiqiyah, Abdul Muhyi mengatakan, yang juga jajaran pengurus PCNU Karawang menganggap keterlibatan lembaganya, bukan saja sebagai bentuk Tri Darma Perguruan Tinggi, namun lebih jauh sebagai amal ibadah sebagai Ummat. 

Foto : Kegiatan FGD Pencegahan Stunting STAI Ashidiqiyah Karawang Bersama PCNU dan DPpKB Karawang

Kegiatan FGD ini, sebut Putera KH Aning Amrullah ini, adalag sebagai langkah awal keberpihakan kampus, pesantren dan NU terhadap upaya baik pemerintah daerah. Nantinya ujar Kyai Muda Asshiddiqiyah ini, ia akan menentukan 9 Lokus setingkat Desa yang akan menjadi sasaran pengabdian bagi masyarakat dalam upaya penurunan stunting. 

"kami nantinya akan fokus kepada pencegahan stunting dengan melalui upaya penundaan pernikahan muda kepada remaja, karena seperti disampaikan sekdin DPPKB tadi, bahwa remaja putri dan calon pengantin punya peran besar dalam mencegah atau malah berpotensi menurunkan anak stunting baru", ujar Ahmad Muhyi.

Tim nanti sambungnya, akan dipimpin Ustazah Ilfi Johar Nafisoh, sebagai salah satu dosen pada lembaganya untuk menentukan lokus Desa serta sasaran yang akan menjadi pendampingan. Tentunya data yang akan kami pakai adalah data stunting yang bersumber dari Dinas Kesehatan, serta Data Keluarga Resiko Stunting yang direalise DPPKB.

Hadir pada kesempatan tersebut, Pengurus Cabang NU, MWC kecamatan kotabaru, organ NU seperti Anshor, PMII maupun IPPNU, serta PLKB dari Satpel KB kec kotabaru. (*)
Posting Komentar