Tri Suaka dan Zinidin Zidan Didenda Royalti oleh FORKAMI, Sebegini Nilainya Perlagu, Wow

Ketua divisi hukum dan advokat forum komunikasi artis Minangkabau Indonesia (FORKAMI) Arianto akan menuntut royalti atas lagu-lagu yang dicover oleh Tri Suaka dan Zinidin Zidan.

Tri Suaka dan Zinidin Zidan Didenda Royalti oleh FORKAMI, Sebegini Nilainya Perlagu, Wow
Ketua divisi hukum dan advokat FORKAMI Arianto di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (27/4). Foto: Firda Junita/JPNN.com

Tuntutan itu disampaikan melalui somasi secara terbuka pada Jumat (22/4).

Arianto mengatakan Tri Suaka sudah menanggapi somasi itu dengan menggelar konferensi pers.

"Permintaan maaf kami sudah terima, tetapi untuk Rp 1 miliar per lagu itu belum dibalas. Itu bukan denda, tetapi itu hak pencipta lagu bahwa di dalam UU hak cipta dijelaskan," ujar Arianto dilansir dari JPNN.com, Kamis (28/4).

Dia mengatakan para pencipta lagu menuntut Tri Suaka dan Zinidin Zidan untuk membayar royalti atas lagu-lagu yang mereka cover.

Namun, pihak penyanyi itu tak ada menyinggung soal royalti. Atas alasan tersebut, mereka kembali mengajukan somasi kedua.

"Walau minta maaf kami tetap membicarakan kapan kamu bayar hak orang, yaitu royalti si pemilik lagu. Itu, kan, hak orang. Enggak boleh makan hak orang. Itulah intinya," tutur Arianto.

Dia menyebut ada 8 - 10 penyanyi dan pencipta lagu asal Minang yang menyetujui somasi tersebut.

FORKAMI Arianto akan menuntut royalti atas lagu-lagu yang dicover oleh Tri Suaka dan Zinidin Zidan. Tuntutan itu disampaikan melalui somasi secara terbuka

"Ya, kalau untuk penyanyi lebih dari puluhan. Namun, yang dipakai ada beberapa lagu dan esensi dari label. Pihak mereka belum mendapat lisensi karena tidak mengurus kerja sama antara mereka dengan pencipta lagu. Maka mereka diduga melakukan pembajakan," kata Arianto.

Walaupun demikian, dia tetap membuak pintu mediasi terhadap pihak Tri Suaka. Mereka memberi waktu tujuh hari untuk menjawab somasi kedua.

"Kami tidak ingin juga ini harus masuk ke pidana. Kami upayakan secara kekeluargaan, karena memang UU mengatur begitu. Harus ada upaya mediasi," tutur Arianto. (jpnn)

Posting Komentar