10 Negara yang Memiliki Budaya Seks Paling Bebas, Aman Gak Bakal Digerebek!
Perkembangan zaman yang lebih canggih dan modern banyak menggeser dan menciptakan kebudayaan baru.
Bagi beberapa Negara yang menganut kepercayaan tertentu, pergaulan bebas yang biasanya menjurus ke arah seks bebas merupakah hal terlarang yang tidak sesuai dengan adat istiadat.
Namun, beberapa Negara di belahan dunia lain, justru menganggap seks bebas sebagai hal wajar, yang sudah menjadi budaya hingga profesi pekerjaan seseorang.
Seperti yang kita ketahui, sebenarnya bisnis prostitusi sudah menjamur di seluruh dunia.
Bahkan di Negara tertentu prostitusi sudah menjadi profesi legal hingga menjadi pemasukan kas Negara.
Nggak usah khawatir bakal digerebek, ini 10 Negara yang memiliki budaya seks paling bebas.
Dianggap sebagai sesuatu yang positif di Finlandia, bahkan ada yang memilih untuk tidak menikah untuk memungkinkan mereka bertukar pasangan tanpa risiko komitmen.
Kebanyakan rakyat Finlandia gemar hubungan seks rambang, dan itu merupakan suatu yang diizinkan di dalam budaya masyarakatnya
Harga pasangan di Inggris yang pernah berlaku curang dalam hubungan mereka adalah antara yang paling tinggi di dunia.
Bukan itu saja, bahkan tingkat kehamilan anak luar nikah oleh gadis bawah umur juga menjadi satu epidemi yang semakin menjadi-jadi di negara tersebut.
Tak dipungkiri, wanita-wanita Spanyol rata-ratanya cantik dan seksi.
Jadi, meskipun Spanyol adalah sebuah negara yang memiliki pegangan Kristen Katolik yang kuat, harga bordilnya adalah antara yang paling tinggi di Eropa.
Baru-baru ini, pengadilan memutuskan bahwa PSK di Spanyol bakal berhak untuk memiliki hak-hak pekerja dan mampu untuk menuntut tunjangan pengangguran setelah tidak lagi bekerja.
Mayoritas rakyat Belgia memiliki keahlian dalam situs dan komunitas 'menemukan cinta'di Internet.
Bahkan, mereka juga lebih nyaman berada dalam hubungan terbuka dan gemar bertukar pasangan.
Curang dalam sebuah hubungan percintaan juga tidak menjadi hal yang terlalu besar untuk mereka.
Dalam daftar ini, Norwegia merupakan negara yang paling protektif sekali terhadap pekerja seksnya.
Larangan aktivitas jual-beli seks yang diberlakukan sejak tahun 2009 menyulitkan pelacur untuk mendapatkan pelanggan.
Namun, masyarakat Norwegia bersikap terbuka dalam memilih pasangan seks mereka.
Perancis adalah satu-satunya negara yang terbuka dengan anak-anak dalam urusan seksual, sehingga memungkinkan pemerintah menempatkan batas umur bagi menonton film yang menampilkan seks ganas, Fifty Shades Of Grey, adalah 12 tahun.
4. Jerman
Dengan rata-rata 49 pekerja seks per 10.000 wanita, Jerman memiliki kebijakan yang terbuka terhadap industri pelacuran.
Tidak seperti negara-negara Uni Eropa yang lain, pelacuran merupakan satu industri yang sangat luas, sistematis, dan dibenarkan hukum Jerman.
Bahkan, sebuah survei menunjukkan lebih 60 persen wanita Jerman pernah curang terhadap pasangan mereka.
Adalah sebuah negara yang kaya dengan sejarah dan nilai budaya yang telah ada sejak ribuan tahun lampau.
Namun, budaya yang hijau tidak selalu menerjemahkan keelokkan moral masyarakatnya.
Dari peristiwa penghancuran Pompeii setelah letusan gunung berapi mendadak melenyapkan kota seks kuno itu dari peta dunia.
Hingga skandal seks mantan PM Italia Silvio Berlusconi yang tersedia gemar berlangganan pelacur kelas atas pada tahun 2011, Italia memang identik dengan industri seks yang meriah dan penuh glamor.
Seks adalah sesuatu yang sangat organik di Denmark sehingga rakyatnya langsung tidak merasa malu dengan kegiatan itu.
Ketika seks bebas menjadi suatu norma, maka tidak heran ibu negaranya yaitu Kopenhagen menjadi tujuan pelancongan seks yang berkembang pesat.
Toko-toko menjual alat seks dibuka secara terang-terangan di daerah kekeluargaan, dan rumah pelacuran yang menampilkan pekerja seksnya dalam kondisi menggairahkan menjadi satu pandangan umum di negara Skandinavia itu.
1. Thailand
Rata-rata 45 dari 10 ribu orang wanitanya memilih karir sebagai pelacur, Thailand memang cocok dijuluki surga seks tidak hanya bagi wisatawan luar, bahkan juga pria Malaysia.
Rata-rata wisatawan terkonsentrasi di bagian Patpong di Bangkok, yang dikatakan daerah terbaik untuk berlangganan pelacur-pelacur muda dan cantik dengan harga yang tidak terlalu mahal.
Bahkan, Thailand juga terkenal dengan PSK waria dan pria gay!
Meskipun prostitusi sebenarnya ilegal di Thailand, namun kegiatan itu diperbolehkan asalkan peraturan dilakukan serta pekerja seksnya mendapatkan tes infeksi kelamin.(Sonata)