Lagi Gedung Sekolah Ambruk di Karawang, Ini Tanggapan Kadisdikpora

Selain viral SDN Kertawaluya 3 yang sempat di kabarkan PTM lesehan, dunia pendidikan dikagetkan dengan ambruknya bangunan SDN Bayurkidul 1 Kecamatan Cilamaya Kulon. Baru genap sepekan paska ambruknya bangunan SD di Cilamaya Kulon, kejadian serupa kembali terjadi di SDN Rengasdengklok Selatan VI Kecamatan Rengasdengklok pada Selasa Pagi (18/10). Seiring ramainya pemberitaan dan sekolah lapuk yang perlahan mulai ada yang ambruk, apa tanggapan dari Kadisdikpora Karawang menyikapi persoalan ini ?


Ditemui disela-sela Selsub Cks dan Cawas di SMPN 1 Telagasari, Kadisdikpora H.Asep Junaedi mengatakan, ambruknya bangunan SDN Rengasdengklok VI ini diakuinya sangat memprihatikan. Sekolah dengan jumlaj 279 siswa ini, bukanlah sekolah yang tidak masuk daftar realisasi pembangunan, karena sebelumnya sudah masuk daftarannya yang di petakan oleh setiap koorwilcambidik.
Ibarat kata orang sakit, belum sempat dibawa ke Rumah Sakit sudah meninggal di perjalanan, hal ini juga sama di alami sekolah-sekolah dengan kategori rusak ringan, sedang dan berat.

"Ketika ajuan sudah masuk dan nunggu realisasi, kadang di luar dugaan sekolahnya sudah ambruk duluan. Itu bukan karena belum ada progres dan upaya yang sudah kita lakukan, " Tandasnya.

Asep menambahkan, rombel SD di Karawang itu jumlahnya 7.150 unit dan yang kategori rusak berat yang segera di perbaiki baik RKB, rehabilitasi dan lainnya itu sekitar 900 unit. Jadi dengan kejadian ambruknya dua bangunan SD ini, secara persentase masih di skala nol koma nol persen dibanding dengan banyaknya rombel yang sudah di rehabilitasi.

"Satu dua mungkin saya kira masih wajar, jika dibandingkan 7.150 rombel yang ada di Karawang persentasenya masih kecil, " Ujarnya.

Ia berharap keaktifan para Kepala Sekolah mengawal ajuan-ajuan dan detail mengklasifikasi setiap kerusakan gedung sekolah. Aktif yang di maksud sebutnya, selain pengajuan ke Dinas dan PUPR, juga di upayakan aktif ke Pokir Aspirasi DPRD Karawang setiap dapilnya.

"Silahkan Kepsek dan Koorwil sering aktif dan komunikasi lintas intansi, karena kemampuan Bidang dan Kadis juga terbatas setiap tahunnya, sehingga kejadian ambruknya bangunan di luar dugaan ini bisa di minimalisir, " Pintanya. (Red)
Posting Komentar