Waspada, Arus Balik Menuju Karawang dan Bekasi Sekitarnya " Tanpa Hasil Tes Covid-19 "

Tumpukan penumpang arus balik lebaran terjadi di sejumlah titik di Majalengka, mereka menunggu bus jurusan Cikarang dan Bekasi, Minggu, 23 Mei 2021.

Terminal Rajagaluh

Tumpukan penumpang terpantau sejak pagi pukul 06.00 WIB hingga siang hari pukul 12.30 WIB.

Para penumpang ini hampir sebagian besar tidak membawa hasil PCR atau rapid test antigen, dengan alasan kondisi sehat, tidak merasakan apapun, dan saat lebaran tidak bepergian jauh.

Mereka akan berangkat ke berbagai kota tujuan setelah merayakan hari raya lebaran di kampung halamannya pekan kemarin.

Beberapa di antara mereka mengaku tak menduga arus balik masih padat hingga 10 hari usai Hari Raya Idul Fitri 2021.

Novi dan suaminya Itang asal Talaga, Majalengka yang bekerja sebagai pedagang kaki lima di Karawang mengaku, sengaja balik beberapa hari setelah lebaran.

Terminal Rajagaluh

Ia berharap bisa pulang lebih santai, sebab dia menduga pemudik yang lain pulang lebih awal pada pekan kemarin.

“Menunggu bus dari pagi jam 8.00, penuh terus,” ucap Novi yang suaminya berjualan cilor.

Dia mengaku mudik sebelum puasa, karena khawatir tidak bisa pulang ke kampung halamannya untuk berkumpul berlebaran dan sengaja pulang lambat agar bis bisa lebih leluasa.

Hal senada disampaikan Ani yang akan pulang ke Cikarang menunggu bis jurusan berbeda dengan Novi. Dia hanya pulang berdua bersama anaknya karena suaminya yang bekerja di Pemkot Tangerang tidak bisa pulang, karena tidak ada cuti kerja dari kantornya.

“Saya pulang kampung ke Rajagaluh tanggal 5 Mei lalu, menghindari penyekatan di perjalanan. Sekarang pulang akhir karena menunggu penumpang lengang. Tapi nyatanya sama penuh,” katanya.

Dia menduga arus balik justru terjadi Sabtu dan Minggu (22-23 Mei 2021) karena anak sekolah mulai masuk, serta menghadapi ujian. Sedangkan pekan kemarin yang mudik hanya mereka yang bekerja di kantor pemerintah atau swasta.

“Wajar kalau sekarang penumpang masih sangat tinggi,” katanya.

Ian serta Deden asal Sukaraja yang bekerja di Pekanbaru menunggu peternakan ayam milik pengusaha asal Jatiwangi juga baru pulang Minggu, dengan alasan menghindari penyekatan serta berharap bus dari Majalengka menuju Bekasi serta bus dari Cikarang menuju Pekanbaru bisa leluasa, juga ongkos angkutan sudah normal kembali.

“Ongkos bis kami kira sudah mulai normal namun nyatanya tidak. Ongkos masih tetap naik belum turun,” kata Ian.

Menurut Ani dan Ian serta Deden ongkos angkutan dari Cigasong menuju Bekasi yang biasanya hanya Rp100.000 kini masih Rp120.000, hingga di Rajagaluh Rp125.000 sedangkan ke Cikijing Rp150.000.

“Saat normal ongkos angkutan hanya sebesar Rp100.000 sekali jalan. Sekarang masih ongkos lebaran,” katanya.

Mereka yang akan balik ke tempat kerjanya rata-rata tidak membawa surat kelengkapan perjalanan terutama data kesehatan masing-masing yang tidak terpapar Covid-19. Baik rapid antigen apalagi hasil tes PCR. Ketika pulang kampung pun mereka tak membawa surat tersebut dan selama berada di Majalengka mereka mengaku merasa dirinya sehat tak terjangkit penyakit apapun.

“Ketika di perjalanan tidak ditanya surat kesehatan, kalau nanti ditanya tinggal di periksa di jalan. Tapi kami semua sehat,” ungkap Deden.***

Posting Komentar