Ini Kronologi Jemaah Bermasker Diusir dari Masjid di Bekasi

Video upaya pengusiran terhadap seorang yang tengah salat di masjid Al Amanah, Jalan Tanafit Harapan Indah, Medan Satria, Kota BekasiJawa Barat viral di media sosial pada Minggu (2/5).

Foto ilustrasi

Dalam rekaman itu, tampak Abdul Rahman anggota Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Amanah berdebat dengan seorang jemaah bernama Roni yang datang bersama istrinya.

Anak Abdul Rahman, Alfa Rahman, menjelaskan kronologi masalah tersebut hingga akhirnya viral di media sosial.

"Kejadian udah selesai cuma ada yang bocorin aja itu," kata Alfa saat ditemui di serambi masjid Al Amanah, Senin (3/5).

Ia menggunakan celana pendek dan meminjam sarung ke pengurus masjid yang kemudian diarahkan pada tempat sarung dan mukena.Menurut Alfa, pada hari Selasa (27/4) Roni datang ke masjid Al Amanah untuk melaksanakan salat zuhur ketika hampir memasuki waktu asar.

"Kita kasih sarung malah yang diambilnya mukena, mukena bawah," kata Alfa.

Dalam video itu, Roni memang tampak mengenakan mukena bawah berwarna putih.

Alfa yang saat itu tidak di tempat menduga perdebatan terjadi ketika Roni melakukan zikir setelah salat.

Saat itu, ayahnya mengingatkan Roni agar melepaskan maskernya namun ia menolak. Roni, kata, Alfa, justru bertingkah seperti menantang dengan memukul-mukul lantai masjid.

"Orangnya emang nantang gitu gebrak-gebrak ubin. Pukul saya, nih pukul saya," kata Alfa menirukan Roni.

Setelah peristiwa tersebut, Roni melaporkan masalah ini ke Polsek setempat hingga kedua pihak dimediasi pada malam harinya.Kedua pihak bersilang pendapat. Pengurus masjid menilai mendirikan salat dengan menggunakan masker tidak etis. Sementara Roni berkukuh mematuhi protokol kesehatan.

Dalam penyelesaian yang dilakukan secara kekeluargaan itu, kata Alfa, pihak pelapor bertanggungjawab video yang merekam peristiwa cek cok di masjid itu akan dihapus.

"Yang lapor itu mau tanggung jawab kalo video itu nggak bakal ada lagi, dihapuslah. Kapolsek juga tahu itu," ujar Alfa.

Namun saat itu terdapat jemaah lain yang bertukar kontak dengan Roni merekam peristiwa pengusiran di masjid. Roni lantas mengaku akan bertanggungjawab atas video yang disimpan orang tersebut.

"Saya tekenin tuh Kapolseknya. Kalo emang ini kerekam itu gimana, Pak? Coba itu dicek nomornya, alamatnya. 'Ya, nanti itu urusan saya, saya yang tanggung jawab' pelapor itu bilang," kata Alfa.

Ia merasa heran kenapa video tersebut viral lima hari setelah kejadian. Alfa kemudian menilai bahwa video itu sebagai berita hoaks karena peristiwa terjadi pada 27 April lalu telah selesai di kepolisian.Namun selang lima hari berikutnya pada Minggu (2/5) rekaman itu viral di media sosial. Pihak Kodim, Polsek, hingga Polres mendatangi masjid tersebut guna melakukan klarifikasi.

"Itu UU ITE jatuhnya, pemalsuan berita. Hoakslah kalo jaman sekarang," ujarnya.

Meski demikian, Alfa mengatakan pihaknya tidak akan menuntut orang yang mengunggah video tersebut. Persoalan itu, menurutnya, merupakan wewenang penegak hukum.

Pihak Kementerian Agama Kota Bekasi juga telah mendatangi masjid itu secara langsung. Pengusiran jemaah bermasker itu disebut terkait dengan adab salat.

Pengurus dengan jemaah dinilai memiliki pemahaman yang berbeda terkait adab atau sopan santun melaksanakan salat.***

Sumber : CNN 

Posting Komentar