Indonesia Mendukung Uni Emirat Arab Jadi Tuan Rumah Konfrensi Perubahan Iklim 2023

Pemerintah Republik Indonesia (RI), melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendukung Uni Emirat Arab (UEA) menjadi tuan rumah konfransi perubahan iklim atau Conference of the Parties -28 United Nations Framework Climate Change Conference (COP-28 UNFCCC) yang dijadwalkan digelar pada 2023.(07/5/2021)

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK), Siti Nurbaya, menjelaskan UEA merupakan negara yang tepat menjadi tuan rumah COP-28 UNFCCC karena keterlibatannya dalam aksi iklim global, seperti inisiatif membentuk Pusat Kolaborasi Regional Dubai untuk memajukan tujuan Perjanjian Perubahan Iklim Paris di Timur Tengah, Afrika Utara dan Asia Selatan.

Selain itu, UEA dinilai memiliki infrastruktur yang mumpuni untuk mengadakan pertemuan internasional besar seperti COP UNFCCC.

“Kami akan berikan masukan juga kepada Kementerian Luar Negeri RI terkait hal ini. Kami akan dengan senang hati memberikan masukan apa pun kepada UEA, karena kami memiliki pengalaman menyelenggarakan COP-13 UNFCCC di Bali pada tahun 2007,” kata Menteri LHK .

Lebih lanjut Menteri LHK menjelaskan dukungan ini tak lepas dari hubungan yang sangat terjaga antara Indonesia dan UEA di berbagai sektor.

Di bidang lingkungan hidup dan kehutanan terkait perubahan iklim, lanjut dia, kedua negara belum lama ini berkolaborasi membuat program pengembangan mangrove.

Pertemuan RI dan UEA

“Saya ingin menyampaikan apresiasi atas dukungan kerjasama untuk merehabilitasi hutan mangrove untuk berkontribusi pada pengurangan emisi. Kementerian kami akan terlibat dalam Pengembangan Mangrove dan Pemanfaatan Berkelanjutan melalui Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi,” tutur Menteri LHK.

Dubes UEA menyampaikan terimakasih atas dukungan Indonesia dan respon cepat Menteri LHK terhadap pencalonan UEA sebagai tuan rumah COP-28 UNFCCC.

“Oleh karenanya, saya menyampaikan terima kasih Indonesia dapat mendukung UEA dalam pencalonan ini. Terima kasih juga atas respons cepat Menteri Siti Nurbaya sehingga kita bisa bertemu. Kami juga melakukan koordinasi dengan negara lain terkait hal ini,” kata dia. **rls

Posting Komentar