Kemenko PMK: Kemendikbud Tak Perlu Sedih PJP Terus Dapat Kritikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) masih dalam penyusunan Peta Jalan Pendidikan (PJP) 2020–2035. Dalam penyusunannya, Kemendikbud sering mendapat kritik dari para stakeholder pendidikan.

Foto Ilustrasi : Pelajar dalam kelas Tidur

Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono pun mengatakan bahwa Kemendikbud tidak perlu sedih apabila PJP menuai kritik. Apalagi PJP merupakan rencana jangka panjang dunia pendidikan Indonesia.

’’Saya berharap Kemendikbud, kita semua tidak perlu berkecil hati kalau ada masukan. Kita harus mengambil tanggung jawab dalam membangun Sumber Daya Manusia,’’ ujarnya dalam diskusi daring Menuju Transformasi Pendidikan Nasional yang Bermutu untuk Mewujudkan Indonesia Maju, Selasa (2/2).

Dia pun juga memberikan masukan kepada Kemendikbud bahwa terdapat isu penting yang masih belum tersentuh di dalam PJP. Salah satunya terkait dengan akses infrastruktur. ’’Saya mencermati peta jalan itu, saya memberi masukan ke Kemendikbud bahwa masalah akses, kualitas dan relevansi ini memang saya sampaikan juga, saya belum menangkap detil tiga hal tersebut,’’ ungkapnya.

Selain itu, Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda juga mengatakan hal yang sama. Kritikan ini harus mendapat perhatian dari Kemendikbud dalam penyusunan PJP agar lebih baik lagi.

Apalagi PJP disebut masih belum komprehensif atau menyeluruh dan banyak menimbulkan pertanyaan. ’’Di sini muncul kritik dari berbagai pihak, kami juga meminta pandangan mereka. Kritik-kritik itu adalah karena peta jalan ini tidak memuat sesuatu yang komprehensif, peta jalan kita harus bertahan pada konteks apa?,’’ tanyanya.

Pasalnya, draf yang masih dalam perancangan ini belum memenuhi ekspektasi, sebab skemanya dalam jangka pendek. ’’Harus kami akui belum memenuhi apa yang diharapkan dan diekspektasikan. Karena draf PJP yang dibuat di mata kami kira-kira masih bukan peta jalan pendidikan, tapi sebagai rencana kerja di masa yang akan datang,’’ serunya. (*)

Posting Komentar