Menuai Polemik, Nadiem Putuskan Evaluasi Program Organisasi Penggerak

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memutuskan mengevaluasi Program Organisasi Penggerak (POP). Kebijakan ini diambil setelah hasil seleksi POP menuai protes dan polemik dari pemangku kepentingan di bidang pendidikan.

"Kami sudah mendengar berbagai macam input, kami komitmen menyempurnakan, Kemendikbud telah memutuskan evaluasi lanjutan untuk menyempurnakan Program Organisasi Penggerak," kata Nadiem dalam konferensi pers secara daring, Jumat, 24 Juli 2020.
Selama proses evaluasi, kata Nadiem, Kemendikbud akan melibatkan berbagai macam pakar pendidikan, organisasi kemasyarakatan, dan juga lembaga-lembaga negara. Nadiem mengatakan, esensi POP merupakan gerakan bersama masyarakat untuk memajukan pendidikan nasional.
"Tapi kita harus memastikan program ini sebelum dilaksanakan, adalah program dengan integritas dan transparansi yang terbaik," ujarnya.
Evaluasi mencakup tiga hal. Pertama, yakni integritas dan transparansi seleksi yang dilakukan Kemendikbud. Nadiem mengatakan, Kemendikbud tidak hanya mengevaluasi secara internal, tapi juga mengajak pihak eksternal untuk melihat proses yang sudah kita lakukan, dan guna memastikan integritas dan transparansinya adalah yang terbaik.
Kedua, Nadiem ingin memastikan bahwa semua organisasi yang lolos seleksi memiliki integritas dan kredibilitas yang baik. Ketiga, untuk memastikan efektivitas pelaksanaan program masing-masing organisasi di dalam situasi pandemi virus korona (covid-19).
"Untuk memastikan efektivitas pencapaian aktivitas mereka bisa dilakukan selama pandemi," ungkapnya.
Nadiem memastikan, Kemendikbud akan melibatkan peran organisasi yang selama ini telah punya andil dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Tanpa peran aktif organisasi dengan sejarah yang panjang, kata Nadiem, pendidikan Indonesia tidak mungkin mencapai titik saat ini.
"Merupakan suatu kehormatan bagi kita untuk bisa berdiskusi dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak demi kesuksesan Program Organisasi Penggerak," kata Nadiem.
Menurut Nadiem, evaluasi POP bakal dilakukan selama tiga hingga empat pekan ke depan.
Program Organisasi Penggerak Kemendikbud mendapat sorotan. Pasalnya, tiga organisasi masyarakat besar memutuskan mundur dari program yang dianggarkan senilai Rp595 miliar ini. Ketiga organisasi yang mundur yaitu Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Nahdlatul Ulama, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
Posting Komentar