Banjir di Konawe, Sulawesi Tenggara disebabkan tanggul jebol

Kabar Karawang - Karawang -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan Desa Anggoro Kecamatan Abuki, Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara terendam banjir pada Senin (1/8). Sedikitnya 150 warga terdampak.

Banjir di Konawe, Sulawesi Tenggara disebabkan tanggul jebol

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menyebut banjir terjadi setelah desa itu diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Akibat volume air yang begitu tinggi, tanggul di desa itu pun jebol.

"Jebolnya tanggul tersebut diperkirakan karena tidak cukup kuat menahan kenaikan volume air," kata Abdul dalam keterangan tertulis, Selasa (2/8).

Merujuk laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Senin (1/8) pukul 18.00 WIB, banjir berdampak kepada 37 KK atau sekitar 150 jiwa.

Selain itu, kata Abdul, banjir juga merendam 35 unit rumah dan 30 hektare sawah dengan tinggi muka air kisaran 30 sampai 50 sentimeter.

Abdul menyebut belum ada laporan adanya korban jiwa. Warga juga tetap bertahan di rumah masing-masing dikarenakan tipikal rumah mereka adalah tipe panggung yang membuat air tidak sampai masuk ke dalam rumah.

"Banjir berangsur surut di beberapa titik sejak malam," ucap dia.

Meski begitu, BNPB tetap mengimbau agar tetap waspada. Sebab, berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), prakiraan cuaca untuk wilayah Sulawesi Tenggara pada Selasa (2/8) berpotensi hujan dengan intensitas sedang dan Rabu (3/8) berpotensi akan terjadi hujan lebat.

"Analisa inaRISK BNPB mengungkapkan, wilayah Kabupaten Konawe memiliki risiko banjir level sedang hingga tinggi pada 21 kecamatan yang terdapat di kabupaten tersebut," jelas dia.

"Menanggapi prakiraan cuaca tersebut, BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir," imbuhnya.

(CNN).

Posting Komentar