Mei 2021 Bakal Terjadi Gerhana Bulan Total

Pada 26 Mei 2021 ini, gerhana bulan total akan terjadi di belahan dunia, adapun bagian Bumi yang bisa menikmati gerhana bulan ini dengan maksimal adalah lingkar Pasifik serta Hawaii.

Bulan

Pada 26 Mei, Gerhana Bulan total diprediksi akan berlangsung singkat. Fenomena itu kemungkinan berlangsung kurang dari 15 menit. Namun, proses menuju gerhana bulan total akan memakan waktu hingga 3 jam.

Melansir Earth Sky, bulan purnama pada 26 Mei 2021 akan menjadi bulan purnama terdekat tahun ini. Beberapa orang mungkin menyebutnya supermoon. Gerhana bulan purnama terdekat seperti itu terakhir terjadi pada 28 September 2015.

Sedangkan di Indonesia sendiri gerhana bulan ini tidak bisa diamati secara optimal, tapi masyarakat masih bisa menyaksikan detik-detik fenomena ini terjadi.

Gerhana Bulan merupakan fenomena alam yang sering terjadi. Terjadinya Gerhana Bulan adalah saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan Bumi.

Itu terjadi bila Bumi berada di antara Matahari dan Bulan pada satu garis lurus yang sama sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai Bulan karena terhalangi oleh Bumi.

Sementara itu, Gerhana bulan itu sendiri dibagi dalam tiga jenis:

Pertama, gerhana Bulan Total. Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra (bayangan inti yang berada di bagian tengah dan sangat gelap).

Kedua, gerhana Bulan Sebagian. Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi matahari oleh bumi. Sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra (bayangan kabur) sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan.

Ketiga, gerhana Bulan Penumbra. Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.

Untuk ummat muslim, kita diperintahkan untuk melaksanakan sholat Gerhana, bertakbir, berdoa, dan mengumpulkan sedekah? Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

“Sesungguhnya Matahari dan Bulan adalah suatu bukti di antara sekian banyak bukti kebesaran Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian atau kelahiran seseorang. Karena itu, jika kamu melihat Gerhana Matahari dan Bulan, maka bertakbir dan berdoalah kepada Allah, sholat, dan bersedekahlah kamu.” (H.R. Muslim).

Sedangkan tata cara pelaksanaan sholat Gerhana agak berbeda dengan sholat wajib meski dari segi bacaan tidak ada perbedaan? “Ibnu Abbas r.a. berkata, ‘Sesungguhnya Nabi SAW sholat Gerhana dengan empat kali ruku dan empat kali sujud dalam dua rakaat.’” (H.R. Muslim).

Dari keterangan tersebut, dapat dijabarkan bahwa tata cara sholat Gerhana meliputi:

1. Niat melaksanakan sholat Gerhana Bulan atau Matahari. Niat ini tidak perlu diucapkan, cukup dalam hati.

2. Takbiratul ihram.

3. Membaca doa Iftitah.

4. Membaca surat Al-Fatihah.

5. Membaca salah satu surat Al-Quran (yang telah hafal).

6. Ruku.

7. I’tidal.

8. Dalam sholat wajib (bukan Gerhana), setelah i’tidal dilanjutkan dengan sujud. Nah pada sholat Gerhana, setelah I’tidak tidak langsung sujud malainka tangan sedekap lagi seperti setelah takbiratul ihram yang kemudian dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah, salah satu surat Al-Quran (yang telah hafal), ruku, dan baru kemudian sujud seperti biasa.

Urutan dari 1 sampai 8 dihitung satu rakaat. Jadi dalam satu rakaat ada dua kali ruku’ dan dua kali sujud. Rakaat kedua dilaksanakan sama persis seperti rakaat pertama yang kemudian ditutup dengan tahiyat akhir.

Inilah yang dimaksud dengan hadits di atas yang menyatakan bahwa sholat Gerhana dilakukan dalam empat kali ruku dan empat kali sujud dalam dua rakaat.***

Posting Komentar