Polda Jabar Berlakukan Ganjil-Genap Tol Japek Mulai 28 April
Polda Jawa Barat akan memberlakukan sistem ganjil genap (gage) saat arus mudik Lebaran 2022. Penerapan gage akan diberlakukan di Tol Jakarta-Cikampek sesuai kesepakatan antara pemerintah dan Korlantas Polri.
"Dari beberapa pelaksanaan pengamanan ini ada beberapa pengalihan arus atau perubahan arus dengan penerapan gege dan juga one way dan akan diberlakukan mulai 28 April hingga 1 Mei 2022," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo di Bandung Selasa, 19 April 2022.
Penerapan gage diberlakukan dari Gerbang Tol Jakarta-Cikampek kilometer 47 hingga Gerbang Tol Kalikangkung, untuk waktu penerapannya akan disesuaikan.
"Dalam penerapan Gage ada jam-jam tertentu dan sejauh ini, baru satu lajur Tol Jakarta-Cikampek yang diberlakukan gage, adapun Tol lain sejauh ini masih dikaji," ucapnya.
Sementara itu Gubernur Jabar Ridwan Kamil, meminta pemudik yang akan mudik ke Jawa menggunakan jalur selatan, mengingat akan ada rencana satu arah pada mudik Lebaran 2022 nanti. Menjelang lebaran ini Pemprov Jabar siaga, karena Jabar menjadi jalur perlintasan juga jalur destinasi mudik.
"Pak Kapolda bersama dengan kita sudah melakukan koordinasi penyiapan-penyiapan termasuk media tolong bantu promosikan jalur selatan. Jalur selatan perlu dipromosikan karena suasana di sana tidak kalah indah," ujarnya.
Menurut Emil sapaan karibnya, pemudik yang menuju Jawa Tengah jangan melulu lewat jalur utara, bisa lewat selatan ke arah Cilacap, Purwokerto, Yogyakarta, Solo yang alamnya juga indah jadi bisa lebih santai jauh dari kemacetan.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan Jawa Barat telah melakukan survei dan peninjauan jalur mudik Lebaran 2022 yang diprediksi akan ramai dilalui pemudik. Adapun jalurnya yang ditinjau mulai dari Selatan, Simpang SusunvCileunyi hingga Tasikmalaya.
Kepala Dishub Jabar, A Koswara Hanafi mengatakan, survei jalur merupakan bagian dari persiapan pemerintah Jabar untuk mengantipasi arus lalu lintas mudik Lebaran. Apalagi pemudik tahun ini diperkirakan akan lebih banyak karena pandemi covid-19 yang sudah mulai mereda dan pemerintah juga sudah membolehkan warga untuk mudik.
"Berdasarkan hasil survei kedua Balitbanghub, diprediksi terjadi kenaikan jumlah pemudik hingga 167 persen dibandingkan tahun 2021, dengan perkiraan 79,4 juta orang akan melakukan mudik Lebaran 2022. Untuk itu, perlu dilakukan penyusunan strategi penanganan yang komprehensif dengan optimalisasi kolaborasi dan koordinasi," terangnya.
Menurut Koswara dalam survei tersebut, tim juga melalui beberapa titik kemacetan di daerah Cileunyi, Nagrek, Malangbong dan Gentong. Penyempitan jalur (bottle neck), aktivitas pasar tumpah, dan persilangan jalan (crossing) masih menjadi persoalan utama yang mengakibatkan kepadatan dan kemacetan.
"Titik-titik krusial di lokasi yang rawan kemacetan, itu juga dibahas secara lengkap. Kemudian jalur alternatif yang berbahaya, kita akan informasikan ke masyarakat supaya diketahui dan diatur di lapangannya keselamatan buat pemudik yang utamanya," tambahnya.
Salah satu yang juga menjadi perhatian Dishub setiap mudik, adalah gerbang Tol Cileunyi, pihaknya berkoordinasi dengan Jasa Marga untuk mengantisipasi adanya kepadatan di pintu gerbang tersebut dengan menyiapkan exit tol Gedebage KM 149 sebagai solusi untuk menguraik epadatan keluar Tol Cileunyi (medcom)