Penerbangan Perdana, Lion Air Angkut 414 Calon Jemaah Umrah Asal Indonesia

Maskapai penerbangan, Lion Air Group kembali melayani layanan penerbangan perdana untuk ibadah umrah mulai Sabtu (8/1). Penerbangan dilakukan dari Jakarta melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten (CGK) menuju Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz-Madinah (MED).

Lion Air

Penerbangan berangkat dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta menggunakan nomor terbang JT-1110. Pesawat lepas landas pada 13.10 (Waktu Indonesia Barat, GMT+ 07) dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz-Madinah pukul 19.30 waktu setempat Arabia Standard Time (AST), GMT +03).

"Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group Sabtu kemarin memulai layanan penerbangan perdana kembali untuk ibadah umrah," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan resmi yang diterima merdeka.com, Jakarta, Minggu, (9/1).

Tercatat ada 414 calon jemaah umrah telah memenuhi persyaratan dalam penerbangan tersebut. Sebelumnya, para jemaah telah pemeriksaan (screening) kesehatan 1x24 jam sebelum berangkat. Antara lain meliputi pemeriksaan kesehatan, vaksinasi Covid-19, meningitis dan pemeriksaan PCR dengan fasilitas kesehatan (rumah sakit dan laboratorium) yang diterima otoritas kesehatan Arab Saudi.

Danang mengatakan, penerbangan umrah tersebut dilakukan tanpa henti (non-stop). Armada yang digunakan juga pesawat terbaru berbadan lebar (wide body). Pengoperasian Airbus 330-900NEO menjadi bagian dari langkah strategis Lion Air untuk memperkuat pengembangan bisnis penerbangan jarak jauh (long haul) yang memerlukan waktu tempuh lebih dari 13 jam perjalanan tanpa henti (nonstop).

A330-900NEO bertata letak lorong ganda (double aisle). Berkapasitas 433 kursi penumpang, menyediakan kabin paling senyap di kelasnya. Menambah fitur utama dari kabin airspace, desain baru kompartemen bagasi kabin (overhead bin) yang memungkinkan lebih mudah mengatur dan menyimpan barang bawaan di kabin.

Peluang Bisnis Penerbangan Umrah

Pelaksanaan umrah perdana kembali tahun ini sebagai bentuk keseriusan Lion Air dalam mengakomodir dan memfasilitasi kebutuhan perjalanan ibadah. Pembukaan pasar umrah kembali merupakan peluang dan ekspansi bisnis Lion Air sekaligus menciptakan pemerataan konektivitas rute internasional dari Indonesia.

Untuk menunjang bisnis ini, Lion Air mempersiapkan dan mengoperasikan 12 armada. Terdiri dari pesawat jenis Airbus 330-300 dengan 440 kursi dan Airbus 330-900NEO dengan 436 kursi.

"Rata-rata pesawat berusia muda. Seluruh pesawat telah menjalani perawatan intensif, dalam kondisi terbaik dan layak terbang (airworthy for flight)," kata Danang.

Setiap armada juga dilengkapi High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter atau penyaringan partikel yang kuat. HEPA filter membantu menjaga kebersihan udara di kabin dan menyaring lebih dari 99,9 persen jenis virus, kuman, serangga dan bakteri.

Udara di dalam kabin pesawat diperbarui setiap 2-3 menit, sehingga lebih segar. Siklus udara dari toilet (lavatory) dan dapur (galley) langsung dialirkan ke luar pesawat.

Peningkatan kegiatan kebersihan dan sterilisasi pesawat dilakukan secara berkala. Menggunakan metode Aircraft Exterior and Interior Cleaning (AEIC). Dijalankan di pusat perawatan pesawat Batam Aero Technic (BAT) dan di berbagai basis bandar udara (base station) dimana pesawat Lion Air Group berada.

Bagi calon jemaah umrah, Danang meminta seluruh jamaah tidak membawa barang berbahaya (dangerous goods) ke pesawat. Kemudian tidak menerima titipan barang dalam bentuk apapun dari orang lain ke dalam pesawat.

Barang elektronik harus dilepas dari baterainya dan pengisi daya mandiri atau baterai portable (powerbank) harus sesuai kapasitas yang diperbolehkan dibawa ke dalam kabin dan tidak diperbolehkan untuk digunakan selama penerbangan.(Merdeka)

Posting Komentar