Kabar Baik, Dinas Pertanian Karawang Siapkan Program IP 400 di Tujuh Kecamatan

Pengembangan IP Padi 400 merupakan program Badan Litbang Pertanian, bertujuan untuk meningkatkan produksi padi melalui peningkatan indek pertananam (IP) padi. Program pengembangan IP Padi 400, adalah suatu sistem pola tanam empat kali tanam padi secara berturut-turut dalam satu siklus 12 bulan kalender. Kabupaten Karawang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, bakal terapkan metode IP 400 tersebut di 7 Kecamatan dengan luas lahan yang di sediakan sekitar 10 ribu hektar, sementara pengembangannya sekitar 35 ribu hektar.

Dihadapan 30 Kepala UPTD Pertanian se Kabupaten Karawang, Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian, Edi Suryana mengatakan, tujuh kecamatan yang menjadi rencana dan target lokasi IP400 tersebut tersebar dengan luas lahan sekitar 10 ribuan. Ketujuhnya antara lain Kecamatan Rawamerta, Ciampel, Karawang Timur, Klari, Karawang Barat, Majalaya dan Telagasari. Memang, IP 400 ini bukan perkara mudah, karena harus disiapkan kegiatan pendukungnya seperti pengembangan biofortifikasi dari pusat maupun provinsi, kemudian optimalisasi peningkatan IP hingga pengembangan budidaya padi ramah lingkungan, baik melalui komponen bantyan maupun transfer barang.

"Kabupaten Karawang Produksi Beras Terbesar kedua, Bagaimana supaya tetap menjadi lumbung padi? Maka
Produksi padi harus meningkat, strategi salah satunya melalui IP 400 ini, " Kata Edi kepada pelitakarawang.com, Jumat (28/1).

Lebih jauh Edi menambahkan, perlu ada strategi semua pihak untuk bisa berkolaborasi sukseskan IP 400 ini, pertama, Konsep IP 400 tanam 4x dalam satu tahun ini harus jitu Pola tanamnya, kemudian harus ada Gerakan Percepatan Olah Tanah (GPOT) alias
Tidak ada bera, yaitu sebut Edi, Habis panen langsung olah tanah menggunakan Pembenah Tanah atau Dekomposer, yaitu media perbaikan kesuburan tanah. Lebih dari itu, sambungnya, Mekanisasi Pertanian juga tak kalah pentingnya, di samping penggunaan Varietas Super
Genjah 75-80 HST, M70D, Cakrabuana Agritan, Padjajaran
Agritan dan lainnya yang menjadi prioritas.

"Strategi lainnya adalah penanaman Refugia disekitar areal sawah dan optimal antisipasinya, seperti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang merupakan program proteksi bagi petani ketika mengalami gagal panen akibat perubahan iklim maupun serangan OPT, " Tandasnya.

Terakhir sebut Edi, kolaborasi semua pihak di perlukan, seperti hadirnya Brigade Alsintan/ UPJA, penyediaan Bibit dan Jasa Tanam, Pembibitan di luar sawah (sistem culik), MoU/ Nota kesepahaman/kesepakatan
Program IP400, misalnya dengan PJT terkait ketersediaan air, PIHC/ PT Pupuk Kujang terkait ketersediaan
pupuk, Penyedia benih, Distributor pupuk, Kios pupuk, dan took tani terkait ketersediaan sarana prasarana pertanian, Gapoktan, Poktan pelaksana Progaram IP400 harus sama-sama sinergi

"Program IP400 bisa sukses kalau
dikerjakan bersama-sama,
berkolaborasi, bersinergi dengan
semua pihak yang terkait, " Ungkapnya. (Red)
Posting Komentar