Legislator Karawang Jalani Reses di Cikuntul Tempuran

Ketua Komisi I DPRD Karawang, Budianto menggelar masa reses penutup tahun 2021 di Desa Cikuntul, Kecamatan Tempuran, Jumat (10/12) malam. Bertempat di kediaman Kades Cikuntul, Ebot, politisi partai Demokrat ini mendengar keluhan-keluhan serta aspirasi petani setempat.

Masa reses kali ini, diakui Budianto, ia menerima banyak permintaan dari masayarakat untuk menggelar reses di tempat mereka. Tak kurang dari sembilan tempat di lokasi yang berbeda ia datangi guna mendengar aspirasi dari para konstituennya.
"Malam ini reses terakhir di Desa Cikutul, permintaan dari masyarakat banyak kalau secara regulasi reses hanya enam hari tapi saya sudah sembilan kali" kata dia.
Kepada Budi, masyarakat Tempuran menyampaikan, keinginan mereka agar ada perbaikan akses jalan di Desa Cikuntul. Pasalnya, jalan utama di sana menjadi akses penting bagi para petani. Jika tidak ada pengerasan jalan, dikhawatirkan jalan-jalan di sana bisa rusak ketika mobil besar hilir-mudik pada musim panen yang akan datang.


"90 % masyarakat kami adalah petani, jadi ingin ada pengerasan jalan poros sekitar 3 kilometer agar mempermudah perjalanan," ujar petani setempat, Darwin kepada Budi,

Mendapat keluhan itu, Budi berjanji bakal segera mendorong adanya perbiakan atau pengerasan jalan akses ke luar-masuk mobil-mobil besar yang mengangkut padi hasil panen petani di sana.

"Masalahnya lurah sebelumnya tidak ada komunikasi, tapi alhamdulillah sekarang ada Lurah Ebot yang sudah komunikasi, usulan diterima dan insyaAlloh akan segera dicor bukan hanya perbaikan," kata Budi.

Selain mengeluhkan soal infrastruktur, petani di sana juga mengeluhkan harga jual gabah yang selalu murah dan langkanya pupuk subsidi yang kerap dirasakan oleh para petani ketika musim tanam mulai.

Budianto pun berjanji akan segera nerkomunikasi dengan Bulog agar bisa membneri gabah hasil panen petani jika hasil panen tahun ini kembali harga jualnya murah.

"Kami akan coba komunikasi dengan bulog agar mendorong untuk membeli gabah langsung dari masyarakat," kata dia.
Budi juga menuturkan, akan mengevaluasi program kartu tani yang sudah berjalan. Pasalnya, peristiwa langka pupuk subsidi mulai terjadi saat program itu berjalan, padahal sebelumnya kelangkaan pupuh nyaris jarang dialami oleh para petani.(d)
Posting Komentar