Begini Cerita Karantina 'Kloter I' Umrah RI, 5 Hari dengan Biaya Sekitar Rp7 Juta

Adanya COVID-19 varian Omicron tidak menghalangi keberangkatan kloter pertama Umrah Indonesia. Yang diberangkatkan adalah tim advance dari sejumlah asosiasi travel Umrah dan saat ini mengaku tengah menjalani karantina.

Wakil Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Azhar Ghazali, menjelaskan rombongannya diminta menjalani karantina selama 5 hari setibanya di Jeddah, Arab Saudi. Karantina berlangsung di Vivid Hotel, Al Hamra, Jeddah dengan biaya sekitar Rp7 juta.

"Hari ini (Sabtu, 25 Desember 2021) kami menjalani karantina hari kedua. Total lima hari karantina terhitung sejak kemarin (Jumat, 24 Desember 2021)," tutur Azhar, dikutip dari Jawapos.com, Senin (27/12).

Lantas seperti apa mekanisme karantina di Arab Saudi? Dijelaskan Azhar, pertama jemaah wajib menandatangani perjanjian karantina sebelum masuk hotel.

Termasuk diatur di dalamnya larangan bagi jemaah meninggalkan kamar hotel selama masa karantina. Untuk jemaah suami dan istri bisa menempati satu kamar.

Selama karantina, jemaah wajib dua kali tes RT-PCR, yakni pada hari kedua dan keempat. Bila sudah dinyatakan 2 kali negatif COVID-19 baru boleh melanjutkan Umrah. "Rencananya Selasa (28/12) sudah selesai karantina dan bisa Umrah," imbuh Azhar.

Masih terkait protokol kesehatan COVID-19 untuk jemaah Umrah, menurut Azhar, ketika mendarat di Jeddah, tidak ada scan QR Code menggunakan aplikasi PeduliLindungi. "Setiba di bandara Jeddah, langsung pemeriksaan (dokumen) PCR saja. Setelah itu, ke imigrasi dan mengambil bagasi. Tidak ada scan QR Code," lanjutnya.

Dalam pemeriksaan dokumen hasil tes PCR, petugas dari Arab Saudi hanya memastikan pemeriksaan dilakukan di laboratorium yang ditunjuk otoritas. Selepas melakukan karantina, 25 anggota tim advance ini akan dibagi dalam 2 kelompok yang dibagi ke rute Madinah terlebih dahulu atau Mekkah.

Tim advance akan berada di Arab Saudi sampai 1 Januari 2022. Bila berjalan lancar, keberangkatan jemaah Umrah gelombang-gelombang berikutnya bisa dilakukan meski dengan jumlah yang terbatas. Khusus untuk pemberangkatan kedua juga berasal dari pimpinan travel Umrah.(keren)

Posting Komentar