Banjir Bandang di Garut Hantam Jembatan, Sebanyak 1.200 Jiwa Terisolir
Banjir bandang menerjang beberapa kampung di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu 6 November 2021. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Satria Budi, mengatakan petugas dan warga bekerja sama membersihkan sisa banjir bandang itu.
“Namun ada beberapa akses yang belum terselesaikan yaitu terputusnya jembatan di Kampung Cipelag,” katanya saat dihubungi Ahad, 7 November 2021.
Dinas terkait menurutnya akan segera memperbaiki jembatan itu agar aktivitas dan perekonomian warga bisa berjalan normal kembali. Panjang jembatan sekitar 15 meter dan yang terpotong akibat hantaman banjir bandang sekitar 3 meter.
“Karena akses jembatan terputus warga harus lewat jalan lain, jalan setapak,” ujar Satria sambil menambahkan, jembatan itu tadinya bisa dilalui kendaraan hingga mobil ukuran kecil dengan lebar 2,5 meter.
Total warga yang terdampak akibat terputusnya jembatan itu sebanyak 355 kepala keluarga atau sekitar 1.200 jiwa. Sementara banjir bandang tidak sampai merendam pemukiman warga.
Penyebab banjir bandang itu menurut Satria karena intensitas hujan yang tinggi. Sungai Cipelag yang mengalir dekat kampung tidak sanggup menampung volume air sehingga melimpas. “Ada empat rumah yang mengalami rusak ringan hingga sedang,” kata Satria.
Sementara dari laporan petugas Kecamatan Sukaresmi, Euis Hernida, banjir bandang juga menerjang Kampung Cilegong Desa Sukalilah pada Sabtu sore. Sebanyak dua rumah dilaporkan roboh. Selain itu lokasi lain yang terdampak banjir bandang yaitu Kampung Cimuncang, Desa Sukajaya. Kerugiannya yaitu merusak sawah yang siap panen seluas dua hektar.(***)