Tiga Langkah Kemenkes Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Risiko kematian ibu dan bayi masih menjadi permasalahan di berbagai negara salah satunya di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan melakukan tiga langkah baru untuk mengurangi risiko tersebut.

Yakni dengan meningkatkan cakupan imunisasi, meningkatkan jumlah kunjungan Antenatal Care (ANC), dan juga memastikan infrastruktur Ultrasonografi (USG) siap di setiap puskesmas.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, melalui keterangan resminya Minggu (19/9/2021) mengatakan hal ini adalah usaha-usaha konkrit pemerintah untuk memastikan tingkat kematian ibu dan anak bisa di kurangi secara drastis.

''Kami akan meningkatkan jumlah vaksin yang akan kita berikan dari 11 menjadi 14, termasuk didalamnya vaksin PCV, HPV, dan Rotavirus yang bisa meningkatkan kekebalan anak kita dari penyakit pneumonia dan juga diare,” kata Menkes Budi.

Selain itu untuk hal tersebut juga meningkatkan perlindungan kepada Ibu di seluruh Indonesia salah satunya dari penyakit kanker serviks. Pemerintah juga sudah memutuskan akan meningkatkan ANC dari empat menjadi enam.

Dua diantaranya harus kunjungan bertemu dengan doker. Menkes Budi mengatakan dengan demikian pihaknya bisa memonitor kondisi kesehatan calon bayi dan bisa memastikan anak lahir dengan sehat, juga bisa menjadi generasi penerus bangsa.

Selain itu, Kemenkes juga meluncurkan program agar seluruh puskesmas dapat memiliki alat USG. Sehingga dalam pemeriksaan di tingkat puskesmas sudah dapat mengamati kondisi janin di dalam kandungan ibu sebelum masa lahirnya tiba.

“Ini untuk memastikan ada tidaknya komplikasi yang harus segera di tangani di fasilitas layanan kesehatan,” kata Menkes Budi.(ats)

Posting Komentar