Sejumlah Wilayah Indonesia Diminta Waspada Hadapi Bencana Kekeringan

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan akan mulai terjadi di sejumlah wilayah Indonesia pada September hingga November 2021. Namun, sebagian wilayah di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali dan Jawa Timur diprediksi mengalami kekeringan meteorologis.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah mengeluarkan surat nomor B-121/BNPB/DII/BP.03.02/08/2021 tentang peringatan dini dan langkah kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana kekeringan meteorologis.

1. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi potensi bencana kekeringan

Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi mengatakan ada sejumlah langkah yang harus dilakukan dalam kesiapsiagaan bencana kekeringan. Pertama, Pemda diminta melakukan pemantauan ke lapangan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan kekeringan.

"Memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dampak kekeringan meteorologis sehingga masyarakat dapat menghemat penggunaan air bersih dan juga melakukan budidaya pertanian yang tidak membutuhkan banyak air," ujar Prasinta dalam keterangannya, Rabu (1/9/2021).

Pemda juga diminta membuat kampanye hemat air. Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat tidak kekurangan air di saat terjadinya kekeringan.

2. Manfaatkan sistem informasi

Dalam kesempatan itu, Prasinta meminta kepada pemda untuk memanfaatk sistem informasi yang dikelola Lapan dan BMKG. Hal ini digunakan untuk memantau kondisi terkini terkait titik panas yang ada di wilayahnya.

Kemudian, pemda diminta menyiapkan call center atau help desk agar masyarakat yang membutuhkan informasi dapat segera tertangani. Selain itu, petugas juga dapat lebih cepat merespons apa yang dibutuhkan warga.

"Melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan," ucapnya.

3. Pemda dapat tetapkan status tanggap darurat

Prasinta mengatakan, pemda dapat menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan di wilayahnya serta membangun pos komando. Pemda juga dapat berkoordinasi dengan BNPB terkait masalah kebencaan.

Pemda dapat berkomunikasi dan berkoordinasi melalui call center 117. Berdasarkan data dari PMKG, wilayah dalam status "Siaga" kekeringan meteorologis antara lain Kabupaten Bangkalan, Banyuwangi, Bondowoso, Pamekasan dan Situbondo di Jawa Timur, Kabupaten Buleleng dan Karangasem di Bali, Lombok Timur di NTB, serta Kabupaten Ende, Ngada dan Sumbar Barat di NTT.

Kemudian untuk status "awas" berada di Kabupaten Bima dan Sumbawa di NTB, serta Kabupaten Alor, Belu, Flores Timur, Kota Kupang, Manggarai Timur, Sikka, Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Timur di NTT.

Status siaga ini dilakukan apabila wilayah tersebut paling sedikit 31 hari tidak turun hujan. Sedangkan status awas ditetapkan apabila suatu wilayah tidak turun hujan selama 61 hari.(IDNT).

Posting Komentar