Cina Juara Umum, Menpora: Kontingen Indonesia Lampaui Target di Paralimpiade

Kontingen Cina keluar sebagai juara umum Paralimpiade Tokyo 2020 berdasarkan klasemen akhir perolehan medali bersamaan dengan penutupan pesta olahraga penyandang disabilitas terbesar di dunia itu, Ahad (5/9). Sementara itu, Indonesia berada di peringkat ke-43, berhasil naik 10 peringkat dari hari sebelumnya berkat tambahan satu emas, satu perak, dan satu perunggu pada hari terakhir.

Kontingen Merah Putih melalui Leani Ratri Oktila meraih medali perak dalam para-badminton tunggal putri SL4. Giliran Fredy Setiawan juga menyumbang perolehan medali bagi Indonesia, dengan merebut perunggu pada pada nomor tunggal putra SL4.

Gagal meraih emas di nomor tunggal, Leani yang tampil pada laga final terakhirnya di nomor ganda campuran SL3-SU5 bersama Hary Susanto berhasil mempersembahkan emas untuk Indonesia.

Dengan demikian, Indonesia berhasil mengemas sembilan medali, yang terdiri dari dua emas, tiga perak, dan empat perunggu di Paralimpiade Tokyo 2020. Cina menjadi yang tak terkalahkan dengan catatan total 207 medali, yakni 96 emas, 60 perak, dan 51 perunggu, disusul Britania Raya dengan 124 medali, dan Amerika Serikat dengan 104 medali.

Thailand memiliki peringkat tertinggi di klasemen di antara negara-negara lain di Asia Tenggara dengan koleksi lima emas, lima perak, dan delapan perunggu atau total 18 medali. Thailand berada di urutan ke-25 secara keseluruhan. Malaysia berada di urutan ke-39 dengan tiga emas dan dua perak. Sementara Singapura di posisi ke-48 dengan dua emas.

Sementara Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali mengaku bangga dan bersyukur atas pencapaian kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020. Indonesia berada di peringkat 43 dengan torehan sembilan medali, jauh lebih baik dibanding Paralimpiade sebelumnya di Rio de Janiero.

''Alhamdulillah hasil kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 tahun 2021 ini, dua medali emas, 3 medali perak, dan empat medali perunggu. Ini membuat posisi Indonesia naik ke peringkat 43,'' kata Menpora Zainudin dikutip dari laman resmi Kemenpora, Senin (6/9).

Zainudin mengatakan, hasil ini melampaui target pemerintah yang ditetapkan dalam Grand Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), yaitu finis di peringkat 60 Paralimpiade. Oleh karena itu, ia menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan masyarakat Indonesia sehingga para atlet nasional dapat meraih prestasi sesuai yang diharapkan.

''Terima kasih atas dukungan dan doanya sehingga kontingen Indonesia melampaui target yang ditetapkan pemerintah dalam DBON, peringkat 60,'' jelas Zainudin.

Zainudin menyampaikan, pembinaan untuk atlet Paralimpiade telah dimasukkan di dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). DBON itu bukan hanya dibuat untuk pembinaan atlet Olimpiade, melainkan juga untuk Paralimpiade. DBON dapat menjadi tempat untuk meningkatkan prestasi para atlet dengan maksimal di kancah dunia.

Untuk masuk ke ajang paralimpiade ini, lanjut Zainudin, tidaklah mudah. Ada kualifikasi ketat yang harus diikuti.

Di Paralimpiade Tokyo 2020, Indonesia menurunkan 23 atlet untuk mengikuti tujuh cabang olahraga yang dipertandingkan. Zainudin berharap, jumlah atlet yang berangkat untuk Paralimpiade tahun 2024 di Paris bisa lebih banyak. ''Sehingga potensi untuk mendapatkan medali dan prestasi-prestasi akan terbuka lebar,'' kata dia.(ROL)

Posting Komentar