no fucking license
Bookmark

Alokasi Pupuk NPK Phonska Berpotensi Langka, Ini Kata Dinas Pertanian Karawang !

 
Beredar WhatsApp di lingkungan Penyuluh Pertanian dan Dinas Pertanian Karawang yang menyatakan Pupuk NPK Phonska mulai langka ditingkat kios pengecer. Hal ini di sebut-sebut akibat SK alokasi yang di keluarkan Provinsi baru sekitar 45 persen ke Karawang, sehingga kios tidak bisa menembusnya ke Distributor. Sementara Pupuk urea, sejauh ini masih terbilang aman alokasnya berdasarkan usulan e RDKK. Antisipasi potensi kelangkaan meluas, 
Pejabat Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, rencananya Senin ini (23/8) gelar rapat bersama Dirjen PSP mengenai potensi kelangkaan NPK Phonska lebih dalam lewat penambahan sesuai E RDKK.

Foto ilustrasi

"Sebenarnya kalau menurut kuota sudah sesuai dengan kebutuhan yang tertuang dalam rdkk. Namun diawal, beberapa petani sudah ada yang membeli pupuk sekaligus untuk musim tanam ke dua, sehingga secara tidak sadar jatah untuk musim ke dua sudah habis karena kebiasaan sbelumnya pembelian tidak di batasi per musim. Jadi Pihak kami hanya menyusun RDKK pertahun untuk 2 musim, "Kata Kepala UPTD Pertanian Cilamaya Wetan, H Wasma. 

Senada dikatakan Koordinator Penyuluh Kecamatan Majalaya, Eva Lady Mustika, ia benarkan bahwa kelangkaan Phonska berpotensi terjadi, namun saat ini sedang ada rapat evaluasi pihak dinas dengan pihak-pihak terkait. "Iya, sedang langka, sekarang kalau gak salah ada rapat evaluasi, " Ujarnya. 

Kasie di Bidang Sarana Pra Sarana, Adi Sudrajat mengungkapkan, potensi kelangkaan pupuk diakuinya bisa terjadi terjadi, meskipun input usulan e RDKK sudah dilakukan. 

Ia benarkan, prediksi kelangkaan NPK Phonska bisa terjadi karena suplai di Jawa Barat yang masih belum menentu, bahkan Karawang sebutnya, dari ajuan sekitar 57.540 ton, baru dialokasikan 21.551 ton atau hanya sekitar 50 persen. Saat Zoom meeting sebut Adi, Dinas Pertanian sudah antisipasi agar kelangkaan tidak sampai berlarut setelah Agustus lewat penambahan ditingkat kios dan petani sesuai usulan di e RDKK. Saat ini, sebut Adi merinci, pupuk 
NPK dalam e RDKK jumlahnya 57.540 ton, alokasi yang diturunkan per Agustus 21.551 ton dan salur baru 20.572 atau sudah 96,45 persen, kondisi ini harus ditambah kekurangannya sesuai usulan e RDKK. Sementara pupuk Urea jumlah usulan e RDKK sekitar 54.501 ton kemudian alokasinya saat ini sudah 54.501 atau sesuai, sementara urea yang sudah salur 31.671 atau 58 persen, dan smentara Pupuk Organik, e RDKK jumlah kebutuhannya 9.075 ton, alokasi 3.709 salur 2.648 ton. "Jadi jelas disini belum sesuai usulan untuk NPK, rawan kelangkaan, kita masih upayakan agar alokasinya ditambah segera setelah Agustus ini, " Ungkapnya. (Rd)
Posting Komentar

Posting Komentar

Close x