Rumah Sakit Pertamina Jaya Siap Beroperasi sebagai RS Rujukan COVID-19 di Jakarta

Demi mendukung upaya penanganan pandemi COVID-19 di wilayah Jakarta, PT Pertamina Bina Medika IHC akan mengoperasikan Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) Ekstensi Asrama Haji yang dikelola oleh RS Pertamina Jaya, salah satu unit usaha PT Pertamina Bina Medika IHC sebagai RS rujukan COVID-19.

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan hadir secara virtual untuk meresmikan RS Rujukan COVID-19 tersebut pada Senin (19/7/2021).

"Selamat dan saya yakin RS Ekstensi IHC yang dibangun ini akan sangat bermanfaat untuk perawatan pasien COVID-19 dan juga menghadapi ancaman bila terjadi mutasi-mutasi baru dari COVID-19. Saya rasa ini hasil kerja riil yang perlu kita apresiasi bersama, sinergi yang luar biasa dari Kementerian BUMN bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan yang di lapangan didukung oleh tim dr. Fathema," kata Menko Luhut dalam sambutannya.

Sebelumnya dia telah mengunjungi Wisma Haji Pondok Gede, Jakarta Timur yang dikelola Kementerian Kesehatan dan saat ini memiliki 900 tempat tidur. Kemudian, RSPJ Ekstensi Arafah Asrama Haji Pondok Gede memiliki 145 bed ICU dengan kelengkapan alat yang luar biasa.

Lebih lanjut, untuk kebutuhan Iso tank dan oksigen di RS tersebut sudah dibantu oleh IMIP Morowali, Pertamina, Kementerian PUPR, dan Samator.
 
"Kita akan terus menambah lokasi isolasi terpusat dan RS Modular serta Rumah Oksigen. Kemarin saya juga sudah meninjau Rumah Oksigen dan model ini bisa kita tambahkan lagi di luar DKI tujuannya seperti permintaan Presiden agar rakyat kita yang berada di tempat-tempat yang kurang beruntung bisa segera diidentifikasi yang positif dan kemudian dirawat dengan baik," ungkap Menko Luhut.

Tim dari Kementerian BUMN dibantu Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan dan Kementerian/Lembaga terkait juga sedang mendorong percepatan untuk Wisma Nakes dan RS Modular Tanjung Duren. Booster vaksinasi untuk Tenaga Kesehatan (Nakes) juga sudah dimulai untuk memberikan perlindungan kesehatan yang optimal bagi mereka. Hal ini juga dikaitkan dengan meningkatnya kasus COVID-19 Varian Delta secara signifikan di negara-negara lain.

Menko Luhut berharap pengadaan konsentrator Oksigen, generator Oksigen, dan RS keliling dapat dipercepat. Ia menyebutkan bahwa Thailand, Myanmar, Filipina, Malaysia, negara Uni Eropa dan Amerika Serikat sudah mulai antri untuk alat-alat tersebut.
 
Menko Luhut juga mengingatkan untuk mewaspadai gelombang ketiga pandemi Covid-19 yang kemungkinan akan terjadi dalam waktu dekat. WHO juga sudah mengumumkan kemungkinan varian baru yang akan muncul dengan tingkat penularan yang lebih cepat dan infeksi lebih kuat.

"Kita masih harus menghadapi ancaman ke depan. Kita tidak bisa habiskan waktu kita berdebat di sana-sini, tapi yang penting kita bekerja untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan terburuk ke depan," pesan Menko Luhut.

Selain itu, dia juga menyampaikan apresiasi tinggi untuk para Nakes yang sudah berjuang bersama menghadapi pandemi Covid-19.

"Mari kita terus sinergi dan gotong royong untuk menghadapi Pandemi COVID-19 ini, kita tidak dapat menghadapi “musuh yang tidak terlihat” ini sendiri. Kebersamaan, solidaritas, Persatuan dan Perubahan Perilaku kita adalah kunci dalam menghadapi Krisis ini," tutup Menko Luhut.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa saat ini semua kementerian sedang bekerja 24 jam untuk melayani masyarakat dan berharap Indonesia segera sembuh dari Covid-19.

"Tentu saya juga sangat apresiasi gotong royong yang dilakukan juga oleh masyarakat hari ini. Tidak hanya kami kementerian, banyak sekarang pihak swasta, tokoh-tokoh masyarakat yang juga bersama-sama bergotong-royong menangani Covid-19 ini. Saya yakin tidak mungkin kami pemerintah bisa sukses melakukan program-programnya tanpa peran aktif dari masyarakatnya," kata Menteri Erick.

Selain itu, dalam acara ini hadir secara langsung Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Sementara Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika IHC dr. Fathema Djan Rachmat menyampaikan bahwa  RSPJ Ekstensi Asrama Haji memiliki 124 tempat tidur ICU, 74 mesin ventilator, dan 26 tempat tidur isolasi rawat recovery dan sebagian dilengkapi laboratorium. Rumah sakit ini juga akan dioperasikan oleh 320 tenaga kesehatan yaitu 210 perawat, 75 dokter, 15 analis, dan sisanya 20 apoteker.

"Kami juga berharap rumah sakit darurat ekstensi ini semoga dapat bermanfaat untuk pelayanan covid-19 dan memperkuat pengendalian covid-19," kata dr. Fathema.(Rls)

Posting Komentar