Kabar Kurang Bagus : Banyak Pekerja Asal Jepang Meninggal Dunia di Karawang, Ini Penyebabnya

Sejumlah pekerja asal Jepang yang bekerja di perusahaan industri di Karawang , Jawa Barat meninggal dunia karena COVID-19. Sedikitnya ada 466 orang WNA asal Jepang yang tinggal di Karawang. Kebanyakan dari mereka bekerja di sektor industri atau keluarga pekerja.

Kawasan industri di Karawang

"Berdasarkan laporan ada beberapa orang WNA Jepang yang bekerja di sektor industri manufaktur di Karawang meninggal dunia karena COVID-19. Namun berapa persisnya jumlah WNA asal Jepang saya belum tahu persis. Penyebaran COVID-19 di Karawang saat ini memang kebanyakan dari klaster industri," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karawang, Ahmad Suroto, Kamis (15/7/21).

Menurut Ahmad Suroto, dirinya sudah mendengar sejumlah perusahaan Jepang menarik warganya dari Indonesia karena alasan COVID-19. Hanya saja sampai saat ini dia belum mendapat laporan sejumlah WNA asal Jepang meninggalkan Karawang.

"Kalau mereka ingin pergi kita tidak bisa melarang. Namun sampai saat ini belum ada eksodus WNA asal Jepang dari Karawang," katanya.

Ahmad Suroto mengatakan, WNA asal Jepang yang bekerja di Karawang kebanyakan bekerja di sektor manufaktur. Saat masa PPKM darurat ini sektor industri menjadi perhatian Pemkab Karawang karena banyak karyawan pabrik yang terpapar COVID-19.

"Ada klaster industri di Karawang dan banyak yang terpapar. Termasuk juga pekerja asal Jepang hingga meninggal dunia," katanya.

Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi wilayah Karawang, Winarko mengatakan, belum ada permohonan dari WNA asal Jepang untuk keluar dari Indonesia. Namun, pihaknya sudah mengetahui jika ada sejumlah perusahaan asal Jepang yang memulangkan pekerjanya kembali ke Jepang.

"Belum ada permohonan untuk kembali ke Jepang. Tapi saya tidak tahu kalau mereka melalui kantor imigrasi lainnya seperti Jakarta," katanya.

Menurut Winarko jumlah WNA asal Jepang di Karawang mencapai 466 orang. Namun tidak semuanya bekerja di industri. "Ada juga yang ikut keluarganya atau sedang ada bisnis di Karawang," katanya.***ta

Posting Komentar