Jangan Diviralkan Kabar Kasus Dugaan Vaksin Palsu di Karawang Karena Bisa Resahkan Masyarakat

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago meminta media tak memviralkan kasus dugaan vaksin palsu di Puskesmas Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang. Dia khawatir, kasus ini membuat resah masyarakat.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago

"Tidak perlu lah memviralkan (kasus) yang belum bisa dipertanggungjawabkan (kebenarannya)) karena ini membuat resah masyarakat," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kamis (15/7/2021).

Kombes Pol Erdi mengimbau ke masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh kasus itu. Yang pasti saat ini, Polres Karawang sedang mendalami kasus dugaan vaksin palsu di Puskesmas Teluk Jambe.

Meskipun vaksinator yang menyuntik vaksin dipastikan merupakan orang yang telah terlatih. "Vaksinator itu sudah terlatih. Ada beberapa cara menyuntikkan vaksin.Seperti menggunakan telunjuk, kemudian telapak tangan dan sebagainya. Kasus ini sedang diselidiki," ujar dia.

Sementara, Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Daud Achmad mengimbau masyarakat melapor ke pihak berwenang jika menemukan kejanggalan terkait vaksinasi. Namun laporan harus disertai barang bukti agar tak menjadi fitnah.

"Kalau imbauan saya mah jadi gini kalau misalnya masyarakat ada yang melihat seperti itu ya yang menyuntiknya berarti dia oknum maka laporkan sambil bawa bukti videonya," kata Daud Achmad.

Diberitakan sebelumnya, Polres Karawang memeriksa enam orang terkait kasus dugaan suntik vaksin palsu yang viral di media sosial, Rabu (14/7/2021). Keenam orang yang diperiksa itu terdiri atas tiga tenaga kesehatan dari Puskesmas Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, dan tiga lain orang yang divaksin.

Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus yang menghebohkan tersebut. Sejumlah orang yang mengetahui kasus tersebut dimintai keterangan.

"Kami sudah menerjunkan petugas ke lokasi yaitu Puskesmas Wadas dan memeriksa tiga orang tenaga kesehatan. Kemudian tiga orang penerima vaksin yang disebut-sebut di media sosial itu juga kita mintai keterangan," kata Kapolres Karawang.

Menurut AKBP Rama Samtama, dia belum bisa menyimpulkan hasil pemeriksaan karena belum selesai dan masih berlanjut mengumpulkan bukti-bukti. Penyidik kepolisian fokus mengungkap apakah kasus tersebut benar atau hoaks.

"Kami sudah menginvetarisasi bukti-bukti siapa yang menyebarkan dan yang mengunggahkan. Namun terlebih dahulu kita buktikan pemberian vaksin itu disuntik atau tidak," ujar AKBP Rama Samtama.

Kapolres menuturkan, untuk mendukung penyidikan polisi menggandeng para ahli vaksin. Hal ini untuk membuktikan kebenaran adanya jarum suntik kosong saat vaksin yang dilakukan nakes. "Kami juga mendalami SOP saat vaksin itu seperti apa. Pokoknya semua kita dalami," tutur Kapolres.

Melansir berita dari INews, Sebelumnya masyarakat Karawang dibuat geger oleh sebuah video yang diunggah di media sosial, seorang wanita diduga disuntik jarum kosong oleh tenaga kesehatan saat menjalani vaksinasi di puskesmas Desa Wadas. Akibat video viral itu masyarakat Karawang mulai khawatir untuk divaksin.***ta

Posting Komentar