Ekspor Pupuk Diprediksi Capai Rp199,6 Triliun Akhir 2021


Ekspor pupuk diprediksi mencapai US$13,7 miliar (sekitar Rp199,6 triliun) hingga akhir 202.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi mengatakan proyeksi ini didasarkan tren positif ekspor produk-produk kimia, baik dari sisi nilai dan volume selama periode 2015—2020.

“Dengan asumsi ekspor bulanan selama delapan bulan (Mei—Desember) sama dengan realisasi selama empat bulan (Januari—April) maka hingga akhir 2021, ekspor produk kimia diperkirakan mencapai US$13—13,7 miliar (sekitar Rp189-199,6 triliun) atau meningkat sebesar 27,3—33,4 persen dibandingkan 2020,” jelas Dirjen PEN Kemendag.(11/7/2021)

Tren positif ekspor kimia, khususnya pupuk, yang didukung rangkaian program Peningkatan Daya Saing Produk Ekspor Utama Indonesia Kemendag diharapkan bisa mendorong kinerja ekspor tahun ini.

Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kemendag Marolop Nainggolan menambahkan permintaan impor dunia naik 4,5 persen selama 2016—2020. Namun tren ekspor Indonesia hanya tumbuh 3,2 persen atau masih dibawah permintaan impor dunia.

Penurunan pertumbuhan ini dinilai menunjukkan pangsa pasar Indonesia diambil alih oleh negara pesaing, walaupun tren ekspor produk kimia Indonesia positif.

“Karena itu, kegiatan temu bisnis ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya menjangkau akses pasar yang lebih luas agar terwujud peningkatan kinerja ekspor produk kimia nasional,” imbuh Direktur Kerjasama Pengembangan Ekspor Kemendag.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI) Achmad Tossin Sutawikara mengatakan pengusaha tidak bisa begitu saja meningkatkan ekspor pupuk karena prioritas utama adalah pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

“Ekspor tetap dapat dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari Kementerian Pertanian dan setelah menghitung angka kecukupan dalam negeri,” kata dia.(rls)

Posting Komentar