PLN Siapkan Pembangkit Energi Terbarukan untuk Pasokan Listrik Lebaran

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) regional Sumatera dan Kalimantan akan menyiapkan pembangkit energi terbarukan untuk mendukung suplai listrik kepada pelanggan selama libur Lebaran 2021.

"Kami memang menyiapkan pembangkit-pembangkit energi terbarukan untuk mendukung pasokan listrik sejak Ramadan dan Idulfitri," kata Direktur Bisnis PLN Regional Sumatera dan Kalimantan Wiluyo Kusdwiharto melalui keterangan pers virtual di Jakarta, Selasa (11/5/2021).

Menurut Wiluyo, pemanfaatan energi terbarukan karena dua alasan, yaitu musim hujan yang membuat pasokan air melimpah untuk pembangkit listrik tenaga air dan harga energi terbarukan yang relatif murah sehingga potensi itu dipakai untuk mendukung siaga Ramadan dan Idulfitri 1442 H/ 2021.

PLN mencatat bauran energi terbarukan di Sumatera, dan Kalimantan telah mencapai 30 persen atau sekitar dua gigawatt.

Mayoritas energi bersih itu terletak di Kalimantan berupa pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga panas bumi, dan beberapa pembangkit biomassa.

"Bauran energi terbarukan sudah mencapai 30 persen, ada sekitar dua gigawatt di Sumatera dan Kalimantan," kata Wiluyo.

Sementara itu untuk wilayah tengah Indonesia di Jawa, Madura, dan Bali, PLN telah merealisasikan bauran energi terbarukan sebesar 11 persen dalam upaya menjamin kehandalan listrik saat Lebaran.

Adapun untuk wilayah timur di Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara, PLN mencatat jumlah bauran energi terbarukan mencapai 20,52 persen.

Pembangkit energi bersih yang cukup besar tersebut berada di Sulawesi dengan kapasitas 70 megawatt berupa pembangkit listrik tenaga angin di Sidrap dan Tolo.

Selama libur Lebaran tahun ini, PLN tetap mengoperasikan semua pembangkit energi terbarukan—yang telah mencapai 14 persen secara bauran energi nasional—karena harga energi terbarukan terbilang kompetitif dibandingkan energi yang bersumber dari bahan bakar fosil.

Sebelumnya, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memprediksi kebijakan pelarangan mudik yang membuat masyarakat tetap berada di rumah akan mendorong peningkatan beban listrik di Jawa, Madura, dan Bali, selama periode Lebaran 2021.

"Beban terendah saat Idulfitri normal, artinya masyarakat boleh mudik sekitar 16.000 sampai 17.000 MW. Kami memprediksi beban tahun ini sekitar 20.000 MW," kata Direktur Bisnis PLN Regional Jawa, Madura, dan Bali, Haryanto.*Rls

Posting Komentar