Jelang Malam Takbiran, Polisi Diminta Merazia Pedagang Penjual Mercon di Pasar- Pasar Tradisional di Karawang

Lebaran atau Idul Fitri tak lama lagi dan pesta kemenangan umat Islam pasca menjalankan puasa ramadhan pasti terjadi dimana-dimana, itu keberkahan yang tiada terhitung.
Pedanga petasan di Paaar Rengasdengklok

Dan pewarta berdoa semoga dapat menjalaninya pesta tersebut serta bisa bertemu lagi dengan bulan suci ramadhan di tahun depan,amin(9/5/2021).

Komar (53), seorang warga di Desa Kutagandok Kecamatan Kutawaluya, Karawang berharap pesta kemenangan bulan suci jangan ternodai hal-hal tak pantas terlebih disalah artikan hingga picu keributan dengan sesama.Ia mencontohkan pesta kemenangan ditambah bakar_bakar petasan atau kembang api,ungkapnya saat di wawancari di Pasar Rengasdengklok.

pedagang petasan di Pasar Rengasdengklok

Komar mengatakan, perbuatan berlebihan seperti membakar petasan di malam takbiran tidak tepat karena sangat ganggu orang lain selain membahayakan juga bersikap boros.

Kalau bisa polisi dari Mapolsek Rengasdengklok segera tertibkan pedagang petasan utama mereka yang menjual daya ledak tinggi. Kenapa, sambung Komar."Kerap terjadi dimalam takbiran terjadi perang antar anak muda dimulai dari main petasan lalu jadi peristiwa Tarkam", Ungkapnya.

Bila hanya kembang api masih dapat dimaklum lah tapi kalau daya ledak tinggi bila dipakai Tarkam kan ngeri juga, pungkas Komar.

Hal senada juga diungkapkan Zulfa pemuda di Sampalan. Ia meminta polisi di setiap Polsek di wilayah hukum Polres Karawang untuk merazia setiap pedagang petasan atau mercon di pasar-pasar tradisional seperti di Batujaya dan Rengasdengklok.

Jangan terlalu pembiaran karena modus menjual kembang api saja padahal mercon pun disediakan oleh pedagang tertentu, ungkap Zulfa.

"Kalau sudah terjadi peristiwa Tarkam gunakan nercon lalu banyak yang terluka, siapa yang repot kan?.Pastilah pak polisi juga", pungkas pemuda tanggung tersebut.***is
Posting Komentar