Gegara Oil Spil, Ikan Laut Ciparagejaya Berlumur Limbah dan Tangkapannya Anjlok

Limbah minyak atau oil spil kebocoran pipa Pertamina PHE ONWJ sejak 19 April 2021, membuat nelayan benar-benar kembali merugi. Selain jaringnya rusak berlumur limbah dan terpaksa tidak melaut, sesekali varietas ikan yang berhasil ditangkap, juga terdampak ceceran limbah dan tak laku di jual. 

Ikan Hasil Tangkapan di Ciparagejaya Berlumur Limbah Minyak PHE ONWJ, Ini berdampak Pada Penjualan di Pelelangan TPI

Manajer Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ciparagejaya, Kartono mengatakan, tangkapan ikan bagi nelayan di musim sekarang ini, sebenarnya cukup bagus, namun mendadak anjlok tiga hari terakhir, bahkan lebih parah setelah limbah minyak PHE ONWJ kembali berceceran. Jaring mereka, rusak karema licin bercampur minyak hitam, kemudian hasil tangkapan ikan juga berlumut minyak hingga mempengaruhi proses pelelangan karena ikannya tidak laku di jual. "Akibatnya, nelayan sudah tidak mau melaut karena jaringnya rusak, ikannya juga jadi berlumur limbah bahkan sudah di bersihkan, Jelas ini merugikan dan bikin anjlok tangkapan yang tadinya normal, " Ungkapnya. 

Nelayan Ciparage lainnya Taskim mengatakan, lokasi banyaknya limbah itu berceceran di sekitar Obor Mawar, atau 2 jam dari muara Ciparage. Jangankan jaring yang rusak dan sudah dibersihkan, menambatkan jaring yang penuh minyak seperti oli ini juga sampai mengotori pakaiannya. Sekitar 12 ABK perahu biasa melaut dengan modal Rp1 juta untuk solar dan perbekalan sekitar 2-3 jutaan. Kalau untung, sebutnya, ia dapat ikan jenis tongkol, teri dan lainnya itu sampai tembus Rp7 juta. Sekarang, sesalnya, gegara limbah Pertamina PHE ini, pulang ke pelabuhan dengan tangan kosong, sehingga rugi jutaan persatu perahu. "Ini mohon jadi perhatian. Memang ada upaya pembersihan di lapangan, tapi jangan lupa dampak sosial ke kami sebagai nelayan yang rugi lagi akibat limbah ini, " Ujarnya. (Rd)
Posting Komentar