Menkopolhukam: Bom di Makassar Tidak Wakili Perjuangan Agama Apa Pun

Menkopolhukam Mahfud MD menegaskan peristiwa ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan bukan bagian dari perjuangan agama apa pun.

"Apa yang terjadi dan dilakukan oleh orang yang belum kita umumkan identitasnya, bukanlah bagian dari perjuangan agama dan tidak mewakili agama apa pun," ujar Menkopolhukam dalam keterangan pers yang dilakukan secara daring hari ini, Minggu (28/3/2021).

Menurut dia tindakan ini murni sebagai tindak terorisme seperti dimaksud dalam Undang-undang nomor 5 tahun 2018 dan merupakan musuh dari kemanusiaan.

"Kalau pelakunya mengatasnamakan perjuangan agama tertentu, berati dia telah beragama secara salah, agama apa pun," ujar Mahfud MD. "Karena semua agama itu pasti prokemanusiaan dan antiterorisme," sambung dia.

Sebuah bom bunuh diri meledak di depan Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan pada Minggu (27/3/2021) pukul 10.20 WITA. Berdasarkan tenuan tim Detasemen Khusus (Densus) 68 Antiteror, Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Merdisyam menyebut bom tersebut high explosive.

Pelaku diduga berjumlah 2 orang dikabarkan sempat mencoba masuk ke dalam gereja namun dihalangi oleh sekuriti yang bertugas. Aksi ini menyebabkan 20 orang mengalami luka-luka.***

إرسال تعليق