Panglima TNI Langsung Berikan Peringatan Tegas, Ini Ancaman Serius bagi Indonesia

Dari media sosial saja, bisa memicu terjadinya kerusuhan. Hal itu bisa dilihat dari sejumlah negara di dunia yang sudah mengalaminya.

Itu disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Tahun 2021 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur,  (17/2/2021).

“Kekuatan medsos telah menggulirkan kerusuhan di beberapa negara. Seperti Eropa, Amerika Serikat, Myanmar, dan Thailand,” ungkapnya dilansir Kabarkarawang dari Antara.

Dalam perkembangan iptek, sambungnya, telah melahirkan “senjata sosial baru” yaitu internet, siber, dan media sosial.

Hal inilah yang ditekankan Panglima TNI agar menjadi perhatian semua pihak.

Internet dan media sosial, lanjutnya, juga bisa digunakan untuk menyebarkan paham radikalisme dan terorisme.

Selain itu, medsos juga sudah menjadi alat propaganda untuk merekrut generasi radikal dan teroris.

“Dunia maya telah menjadi domain untuk perekrutan generasi radikal dan teroris yang juga memanfaatkan media sosial untuk propaganda- propagandanya,” ingatnya.

Dalam kesempatan itu, Panglima juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh prajurit TNI di mana pun berada dan bertugas.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh prajurit yang ditugaskan di wilayah perbatasan, seperti Indonesia-PNG,” ucap Marsekal Hadi

Juga untuk prajurit TNI yang ditugaskan di wilayah konflik seperti di Papua.

“Intan Jaya khususnya, adalah di titik-titik komando taktis Sugapa, Hitadipa, Titigi, Mamba dan yang lainnya,” ujarnya.

Prajurit TNI kerap terlibat dalam pelbagai peristiwa yang menjadi sorotan publik.

Antara lain penanggulangan kelompok sipil bersenjata di Papua, distribusi vaksin Covid-19.

Lalu evakuasi jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182, hingga bencana alam gempa bumi dan banjir di penjuru Indonesia.

“Hal ini menunjukkan bahwa seluruh prajurit TNI beserta seluruh alutsista siap dan siaga hadir di tengah-tengah masyarakat,” tandasnya.***