Kasus Covid-19 Jabar Tertinggi Kedua se-Indonesia
Hingga Kamis 5 November 2020, Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat kedua sebagai provinsi dengan penambahan kasus Covid-19 tertinggi se-Indonesia. Posisi pertama ditempati DKI Jakarta.
Hal tersebut didasarkan pada data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 nasional hingga Kamis sore. Terdapat kenaikan 627 kasus positif di Jabar hari itu.
Hal tersebut diamini Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jabar Daud Achmad. Dia mengatakan, mobilitas warga Jabar di kawasan Bodebek yang tinggi dari dan menuju DKI Jakarta adalah salah satu penyebab utamanya.
"Memang seperti itu angka yang ada. Kita tahu bahwa episentrum Covid-19 di Jabar ada di Bodebek. Sementara Bodebek tidak bisa lepas dari DKI Jakarta. Mobilitas orang dari DKI pulang ke Bodebek itu tinggi," ungkapnya dalam konferensi pers di Gedung Sate Bandung, Jumat (6/11/2020).
Dia mengatakan, lebih dari 70% kasus positif Covid-19 aktif di Jabar berada di Bodebek. Ditambah pergerakan orang yang meningkat di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), maka tingginya penularan kasus dinilai tak terhindari.
"Dengan pergerakan orang sekarang relatif lebih banyak, lebih bebas, jadi kemungkinan angka aktif yang tinggi masih terjadi," ungkapnya.
Selain itu, dia memaparkan kemungkinan kedua, yakni data kesembuhan kasus Covid-19 di Jabar juga masih rendah. Angka yang rendah tersebut masih terus dikonsolidasikan karena ada kemungkinan kesembuhan pasien isolasi mandiri selama ini belum terhitung.
"Yang sembuh dari rumah sakit atau pusat isolasi pasti tercatat. Kita masih konsolidasi, apakah yang isolasi mandiri sudah tercatat kesembuhannya atau belum," ungkapnya.
"Kalau yang isolasi mandiri luput dari pencatatan dan pelaporan, tentunya angka yang aktif masih tinggi," tuturnya.***