Catat! Puncak Fenomena La Nina Diprediksi BMKG Bakal Terjadi Awal 2021

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi kalau puncak fenomena La Nina bakal terjadi pada awal 2021. Demikian dikatakan Prakirawan BMKG Banyuwangi, Freddy Dwi Kurniawan.

"Prediksi kami puncaknya itu antara bulan Januari, Februari, Maret," kata Freddy saat dikonfirmasi, seperti dikutip dari suarajatimpost.com, media jejaring suara.com, Kamis (25/12/2020).

Freddy menjelaskan, meskipun La Nina berskala besar, namun dampak atau signifikansinya di setiap wilayah berbeda-beda.

Misalnya wilayah Banyuwangi bagian utara, yakni Kecamatan Wongsorejo, Giri, Kalipuro, Glagah, Licin, menurut Freddy signifikansinya cukup tinggi.

Banyuwangi bagian barat juga sama, seperti Kecamatan Glenmore dan Kalibaru.

Hujan badag

"Semetara Banyuwangi bagian selatan ada dampaknya, namun tidak se-signifikan di daerah yang saya sebutkan," katanya menegaskan.

Diketahui, La Nina merupakan fase dingin di Pasifik yang berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia. Termasuk di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur juga terkena dampak fenomena tersebut.

La Nina dapat memicu curah hujan bulanan yang jauh lebih tinggi dibandingkan kondisi normal, sehingga dapat berpotensi terjadinya banjir maupun tanah longsor.

Untuk itu pihaknya menghimbau agar masyarakat tetap waspada, terutama di daerah-daerah cekungan yang berpotensi terjadinya banjir.

"Kemudian kami juga menghimbau kepada masyarakat agar waspada jika melewati daerah yang rawan longsor. Karena adanya hujan yang cukup lebat dapat memicu longsor di daerah-daerah tertentu," ujarnya.***ts-Suara.com

Posting Komentar