Ratusan Koperasi di Karawang Terancam Gulung Tikar

Koperasi di Karawang terancam gulung tikar akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan selama beberapa bulan ini. Sebanyak 100 koperasi dari berbagai jenis usaha dan tergabung di Dewan Koperasi Daerah meminta Pemkab Karawang segera membantu keberlangsungan koperasi.

Pemkab Karawang bersama Dewan Koperasi Daerah (Dekopinda) tengah mencari solusi untuk membangkitkan lagi kehidupan koperasi yang semakin lesu di tengah Pandemi saat ini. Sebab koperasi seperti berada di ujung tanduk akibat perekonomian yang terpukul karena covid-19 yang sudah terjadi beberapa bulan.

"Kami sudah melaporkan permasalahan koperasi yang terkena dampak Covid-19 ke Pemkab Karawang agar bisa dicarikan solusinya. Nantinya Pemkab Karawang melalui Dinas Koperasi bersama Dekopinda akan menginventarisasi setiap persoalan yang terjadi kemudian dicarikan solusinya," kata Ketua Dekopinda Kabupaten Karawang, Warman baru-baru ini.

Menurut Warman, koperasi di Kabupaten karawang pernah mengalami permasalahan yang sama ketika terjadi krisis pada tahun 1998 lalu. Namun saat itu, hanya koperasi besar yang terkena dampak, sedangkan sektor UMKM masih dapat berjalan seperti biasa.

Bahkan sektor UMKM saat itu, kata dia, tetap bisa memberikan kontribusi dalam perekonomian nasional saat terjadi krisis. Namun kondisi berbeda dengan yang terjadi saat pandemi Covid-19 sekarang ini. Diakuinya seluruh koperasi di Karawang ikut terdampak dan terancam gulung tikar.

"Jadi Covid-19 ini sudah berdampak bagi seluruh jenis koperasi yang ada di Karawang. Makanya kami meminta pemerintah segera mencari solusi agar koperasi Karawang dapat bangkit lagi,” ujarnya.

Warman mengatakan, salah satu usaha koperasi yang terdampak yaitu koperasi simpan pinjam. Kebanyakan anggota koperasi simpan pinjam mengalami gagal bayar hingga putaran uang tidak dapat berjalan.

"Koperasi yang bergerak dalam simpan pinjam mengeluh karena anggotanya gagal bayar atas hutang yang diberikan koperasi. Mereka kesulitan melakukan putaran uang karena piutangnya tidak lancar pembayarannya," tuturnya.

Ia mengatakan, Pemkab sudah merespons positif laporan yang disampaikan Dekopinda. Rencananya juga akan ada pemberian bantuan agar koperasi kita bisa bergairah kembali. Ia berharap rencana bisa dibahas serius dan direalisasikan sehingga menjadi angin segar bagi koperasi.

Sementara itu Dinas Koperasi dan Usaha kecil Menengah (UKM) bekerja sama dengan BKPSDM Karawang juga menggelar Pelatihan Pengelolaan Koperasi dan UKM bagi Aparatur Sipil Negara Tingkat Kecamatan di Kabupaten Karawang bertempat di Gedung Diklat beberapa waktu lalu.

“Kegiatan ini sangat penting dan strategis, sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sumberdaya manusia, khususnya dikalangan ASN Kecamatan, agar memiliki pengetahuan pengelolaan bisnis sesuai dengan praktik yang sehat," kata Pjs Bupati Karawang, Yerry Yanuar.

Menurut Yerry, pemda sebagai fasilitator dan regulator, akan terus berupaya mendorong UKM dan Koperasi agar mampu berperan aktif. Sehingga bisa terus mendukung dalam membangun perekonomian.

“Jika UKM dan Koperasi dapat dijalankan dengan baik, maka akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kemajuan daerah," ujarnya.

Ia pun meminta peserta bisa memanfaatkan pelatihan tersebut dengan sebaik-baiknya. Apalagi ASN sebagai bagian dari pemerintah yang melayani masyarakat. Sehingga ke depannya bisa membantu pengembangan usaha dan koperasi yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.***

Posting Komentar